ANDALPOST.COM – Masalah lingkungan terutama udara jarang menjadi perhatian para pemimpin negeri ini. Padahal ini merupakan salah satu hal yang bisa menjadi masalah serius jika terus disepelekan.
Tingkat polusi udara di Jakarta bukan menjadi hal baru. Isu ini telah terjadi selama bertahun-tahun dan malah makin parah dari hari ke hari.
Pada Selasa (6/6/2023) lalu, kualitas udara di Jakarta mencatatkan Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 152 AQI US. Kualitas udara dengan angka tersebut termasuk ke dalam kategori tidak sehat.
Bahkan di beberapa wilayah di Jakarta nilai AQI-nya mencapai lebih dari 160, seperti wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat dengan 161 AQI dan wilayah Jeruk Purut, Jakarta Selatan dengan 165 AQI.
Tak Hanya Kualitas Udara Buruk, Jakarta Menjadi Polutan Tertinggi
Di samping kualitas udara yang buruk, nilai polutan PM2.5 di wilayah Jakarta juga cukup besar, yakni 57,6 µg/m³. Konsentrasi PM2.5 ini 11,5 kali lipat nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Jakarta memang dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat kualitas udara yang buruk di dunia. Hal ini disebabkan oleh sumber emisi dari kontributor polusi udara dan faktor meteorologi yang kondusif untuk menyebabkan terakumulasinya konsentrasi PM2.5.
Dilansir dari Greenpeace, faktor lainnya ialah asap batu bara yang terus mengerubungi Jakarta.
Berdasarkan studi Vital Strategies, pembakaran batu bara menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta. Hampir seperlima polusi berasal dari pembakaran batu bara.
Saat ini Jakarta dihimpit oleh delapan PLTU batu bara yang jaraknya kurang dari 100 KM. Bahkan pada tahun 2020 lalu, Center for Research on Energy and Clean Air (CREA) mencatat bahwa Jakarta juga dikelilingi 118 fasilitas industri yang turut berkontribusi terhadap pencemaran udara di Jakarta.
Kualitas Udara Pagi Ini
Per hari ini Kamis (8/6/2023) pagi, nilai polusi di udara lebih rendah dibanding hari Selasa lalu yaitu di angka 149 US . Sedangkan indeks polusi berada di PM 2.5. Meski lebih rendah, pada laman tersebut tetap menyarankan warga Jakarta untuk menggunakan masker saat berkegiatan di luar ruangan dan juga sebisa mungkin meminimalisir kontak langsung dengan udara di luar ruangan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.