Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Industri Kendaraan Listrik: India Tolak Proposal China Hingga Pendekatan Tata ke Inggris

Industri Kendaraan Listrik: India Tolak Proposal China Hingga Pendekatan Tata ke Inggris
Ilustrasi kendaraan listrik. (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

Tata Gaet Inggris untuk Produksi Gigafactories

Pertemuan antara wakil dari Tata dan juga Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak Sumber: Guardian

Di lain pihak, perusahaan kendaraan listrik asal India mulai mengincar negara untuk melakukan investasinya. Menurut laporan, perwakilan dari Tata telah menemui perwakilan dari Inggris untuk membahas kerja sama antara keduanya. 

Sejak minggu lalu, pemilik Jaguar Land Rover, Tata Group diberitakan telah memilih Inggris untuk pabrik baterai baru senilai £4 miliar atau senilai Rp 60 Triliun. 

Keputusan tersebut dianggap sebagai kemenangan bagi Inggris, yang memberikan subsidi hingga £500 juta (Rp 752 Miliar). 

Kesepatakan ini dinilai akan sangat menguntungkan Inggris karena akan membuka lapangan kerja baru. Selain itu, keputusan Tata akan mendorong perusahaan lain memilih Inggris untuk berinvestasi di gigafactories dan pemasok material.

Menurut kabar yang beredar, rencana pabrik yang dibangun di Inggris oleh Tata ukurannya akan sangat besar.  Hal ini juga akan mendorong perusahaan rantai pasokan untuk mulai berlokasi di Inggris. 

“Ukuran gigafactory Tata sangat besar. Ini benar-benar mendorong industri baterai Inggris di atas massa kritis bagi perusahaan rantai pasokan untuk mulai berlokasi di Inggris,” ungkap Avid Greenwood, profesor sistem propulsi canggih di Warwick Manufacturing Group, bagian dari University of Warwick kepada Guardian pada Sabtu (22/7/2023). (paa/ads)