ANDALPOST.COM – Kepopuleran ChatGPT tampaknya terus mendukung berbagai inovasi terbaru untuk membuat aplikasi yang serupa, yakni chatbot AI yang dapat berinteraksi dengan manusia.
Semenjak kepopuleran ChatGPT melambung tinggi, muncul aplikasi yang serupa dengan menggunakan teknologi AI tersebut, baik untuk bidang pekerjaan maupun akademik.
Misalnya, ChatGPT dapat menggantikan pekerjaan yang biasanya menggunakan tenaga manusia dan membantu mahasiswa untuk menyelesaikan penelitian pada bidang akademik.
Oleh karena itu, pengembangan aplikasi berbasis AI menjadi bermunculan, termasuk Elon Musk yang segera meluncurkan TruthGPT dan perusahaan bank asal Rusia juga meluncurkan hal yang serupa, yakni GigaChat.
TruthGPT Buatan Elon Musk
Setelah mengumumkan bahwa dirinya akan berfokus pada proyek perusahaan AI nya yang bernama ‘X.AI’, Elon Musk kemudian menamakan teknologi AI miliknya bernama TruthGPT.
“Yang kami butuhkan adalah TruthGPT,” jelas Elon Musk dalam cuitan Twitternya pada Senin (17/4/2023).
Melalui cuitan tersebut, Elon Musk memang tengah serius untuk mengembangkan aplikasi berbasis AI buatannya yangmirip ChatGPT.
Meski telah keluar dari tim OpenAI sejak 2015 dan pernah menentang AI, Elon Musk sendiri kemudian memutuskan untuk menciptakan aplikasi yang serupa dengan ChatGPT buatan OpenAI tersebut.
GigaChat Buatan Rusia
Tak mau kalah dari Amerika, Rusia kemudian juga siap untuk bersaing dengan ChatGPT buatan negara tersebut, yakni aplikasi GigaChat.
Aplikasi GigaChat ini dikembangkan oleh bank terbesar Rusia, yaitu Sberbank, dan segera meluncurkan aplikasi berbasis AI tersebut untuk bersaing dengan ChatGPT.
“BREAKING: Bank terbesar Rusia, Sberbank, telah merilis pesaing ChatGPT yang disebut ‘GigaChat’,” unggah dari cuitan twitter @spectatorindex pada Senin (24/4/2023).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.