Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Investor Asing Beralih pada Negara Tetangga Akibat Pemulihan Ekonomi China Lemah 

Investor Asing Beralih pada Negara Tetangga Akibat Pemulihan Ekonomi China Lemah
Ilustrasi seorang wanita asal China yang sedang berjalan untuk belanja. (The Andal Post/Aini)

Kekuatan Korea Selatan Menjadi Negara Pilihan Investor

Investor Asing Beralih pada Negara Tetangga Akibat Pemulihan Ekonomi China Lemah
Contoh ilustrasi index, Bitcoin (Sumber: Unsplash/Nick Chong)

Meskipun pasar Korea Selatan menjadi pasar yang juga diawasi ketat akibat dampak dari kekhawatiran atas pemulihan China, negara ini masih menjadi negara yang dipercayai bahkan menjadi pilihan “optimis” bagi para investor asing.

Dalam data UBS Global Wealth Management, Korea Selatan melalui Index Kospi 200-nya mendapatkan gelar atau status “paling disukai”.

Berdasarkan data dari Asosiasi Investasi Keuangan Korea, dana pasar uang Korea Selatan atau MMF, mencatat rekor tertinggi pada akhir Mei.

Total aset MMF yang dikelola ini mencapai hingga 172,7 triliun won Korea Selatan, atau sekitar $134 miliar. Yang mana, ini menunjukkan bahwa total aset MMF mengalami kenaikan sebesar 22% sejak September akhir tahun lalu.

Pihak Goldman Sachs sendiri menyatakan bahwa mereka percaya diri pada pasar Korea Selatan, dan mengharapkan lebih banyaknya investasi luar negeri di masa depan.

India Sebagai “Jagoan” Atas Perpaduan Makro-nya yang Sempurna

Peningkatan minat investor asing untuk menaruh asetnya di India meningkat, karena kondisi kredit, dan prospek yang menarik.

“Klien semakin bertanya tentang potensi India untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang lebih besar di tengah rekonfigurasi rantai pasokan,” tutur Tilton. 

Ia juga mengutip dari para pihak perusahaan, bahwa momentum ini merupakan momentum yang tepat dalam melakukan investasi. Hal ini dikarenakan, efek yang diberikan akan sangat positif. “umumnya positif dalam jangka menengah.”

Pranjul Bhandari sebagai Kepala ekonom HSBC India dan Indonesia mengatakan bahwa bank sentral India akan berupaya untuk pertahankan suku bunga agar tidak berubah supaya, “memungkinkan perpaduan makro yang sempurna untuk berlanjut.”

“Ekonomi India jauh lebih baik dari tahun lalu,” tambahnya.

Pada minggu lalu, Reserve Bank of India berhasil mempertahankan suku bunga acuan repo stabil pada angka 6,50% secara berturut-turut untuk kedua kalinya. (ala/rge)