OpenAI kemudian menegaskan melalui Reuters, bahwa ChatGPT sama sekali tidak pernah bermaksud untuk mencuri data pribadi. Namun, sistem AI diliatih untuk membantu pengguna.
“Kami secara aktif bekerja untuk mengurangi data pribadi dalam melatih sistem AI kami seperti ChatGPT karena kami ingin AI kami belajar tentang dunia. Bukan tentang individu pribadi,” jelas OpenAI dikutip dari Reuters.
Pernyataan Perlindungan Data Pribadi Komisi Eropa
Dikutip dari Reuters, Salah satu juru bicara Komisi Eropa mengatakan, bahwa seluruh perusahaan yang aktif di Uni Eropa wajib menghormati aturan perlindungan data EU.
“Kami mengharapkan semua perusahaan yang aktif di UE untuk menghormati aturan perlindungan data EU (Uni Eropa). Penegakan Peraturan Perlindungan Data Umum adalah tanggung jawab otoritas perlindungan data UE,” jelasnya.
Margareth Vestager selaku European Commissioner for Competition juga menjelaskan, bahwa penggunaan AI tetap harus didasari hak perlindungan setiap pengguna.
“Apa pun #teknologi yang kami gunakan, kami harus terus memajukan kebebasan kami & melindungi hak-hak kami. Itu sebabnya kami tidak mengatur teknologi #AI, kami mengatur penggunaan #AI,” cuitnya dalam akun @vestager.
Dengan demikian, Italia menjadi negara Barat pertama yang memblokir akses penggunaan ChatGPT. Setelah negara di Benua Asia seperti China, Iran, Korea Utara, dan Rusia.
Namun, belum diketahui apakah akses ChatGPT di Italia akan dibuka kembali atau tidak. Mengingat pihak OpenAI sedang berdiskusi dengan pihak Otoritas Perlindungan Data Pribadi Italia. (lfr/ads)