Arinal mengatakan bahwa itu adalah aspirasi masyarakat. Semua berhak mengemukakan pendapat hanya saja harus disertai dengan bukti kuat.
“Ya soal itu hanya asumsi, saya tidak mau berkomentar lebih lanjut. Bila ada yang ingin menyampaikan aspirasi silakan, namun harus disertai bukti,” kata Arinal.
Kasus antara TikToker Bima dengan pemerintah Lampung dipicu dari kritik yang diunggah di media sosial.
Kala itu Bima mengkritik mengapa alasan Lampung tidak maju-maju. Bima menyertakan bukti tentang sarana prasana jalan yang rusak, pembangunan yang tidak efektif dan berbelitnya sistem birokrasi.
Dukungan Hotman Paris dan DPR
Kritik tersebut dikemas dalam durasi video pendek yang diunggah di media sosial. Sehingga menarik untuk ditonton.
Tidak diduga video tersebut viral hingga ditonton banyak orang. Tentu hal ini mengakibatkan komentar ramai warganet.
Banyak dari mereka mendukung aksi Bima tersebut. Hingga kala itu Pemerintah Lampung Timur langsung turun tangan untuk memperbaiki infrastruktur jalan.
Namun setelahnya, keluarga Bima mengatakan tuai banyak teror. Pasalnya kritik tersebut seperti menampar muka dari pemerintahan di Kabupatennya.
Meski kritik Bima tidak disambut baik oleh pemerintahan terkait, namun ia mendapat dukungan. Salah satunya adalah pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Ia mengklaim siap berada di samping Bima jika suatu saat terjadi perkara hukum yang menimpanya. Selain Hotman, ada juga anggota DPR RI Fraksi PKS Almuzzamil Yusuf, yang mengklaim jika kritik Bima bagus dan punya dasar kuat. (pam/fau)