Aziz Juga menjelaskan mengapa unjuk rasa tersebut dilakukan di kantor pusat Jakarta. Hal ini dikarenakan, adanya surat edaran dari Direktur Utama PLN yang memicu munculnya sejumlah masalah yang menjadi dasar tuntutan dari para buruh.
“Karena ada surat edaran dari direktur PLN tersebut atau Perdir ya, peraturan direktur. Akibat dari Perdir ini berimbas kepada perusahaan-perusahaan TAD. Maka sasaran pertama adalah kantor PLN pusat,” ucap Aziz.
Pihaknya juga mengatakan akan melakukan unjuk rasa di Kantor Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN) jika keinginan mereka tidak dipenuhi oleh PLN.
“Ketika nanti Dirut PLN masih saja tidak merespons apa yang kami minta, maka saya pastikan FSPMI bersama KSPI akan melakukan aksi besar di kantor BUMN,” ucap Aziz.
Aziz menambahkan, aksi di Kantor Kementerian BUMN akan dilakukan sepekan setelah unjuk rasa yang dilakukan pihaknya di Kantor pusat.
“Kapan pelaksanaannya? Setelah 14 Februari 2023. Kami berharap saat itu ada respons positif. Kalau ada respons positif, ya kami tidak ke BUMN. Jika tidak, saya pastikan minggu berikutnya, seminggu setelahnya aksi besar di kantor BUMN, Selasa atau Rabu,” kata Aziz. (wan/fau)