ANDALPOST.COM – Keracunan makanan merupakan salah satu kasus yang sangat mengkhawatirkan karena akibatnya bisa fatal hingga merenggut nyawa seseorang. Baru-baru ini Indonesia mencatat kasus keracunan makanan pada anak-anak yang mengonsumsi snack ringan chiki ngebul atau ice smoking.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat mencatat total 28 kasus keracunan makanan ‘chiki ngebul’ yang diolah menggunakan nitrogen cair sejak November 2022.
Dari total 28 anak, di antaranya 24 anak berasal dari Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak 16 anak tidak bergejala, 7 anak bergejala dan 1 anak lainnya pun langsung dilarikan ke rumah sakit pada awal tahun ini.
Satu anak tersebut mengalami gejala berat sehingga harus menjalani perawatan di RS SNC Tasikmalaya, namun setelah kondisinya membaik ia langsung dipulangkan.
Adapun 4 anak lainnya berasal dari Bekasi yang kasusnya tercatat pada Desember 2022. Satu anak juga dilarikan ke RS Haji Jakarta Selatan akibat peradangan pada bagian dinding usus.
Gejala Keracunan
Mereka semua mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual, sakit perut, hingga muntah darah. Beberapa anak juga dilaporkan ada yang meminum cairan sisa nitrogen yang tidak menguap.
“Ternyata baru dua kabupaten atau kota yang melaporkan. Yang pertama Kabupaten Tasik dengan jumlah tujuh anak yang gejala dari 24 anak yang mengonsumsi pada periode itu,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. Ryan Bayusantika Ristandi, SpPK, MMRS pada Jumat (6/1/2023).
“Lalu yang kedua dari kota Bekasi. Ini dari 4 anak yang mengonsumsi, 1 yang berat dan sampai dilakukan operasi di lambungnya,” jelasnya.
Chiki ngebul atau ice smoking sendiri adalah makanan ringan yang berisi sereal ringan dicampur dengan nitrogen cair. Makanan ini juga disebut sebagai dragon breath.
Sebuah eksprimen makanan dengan sains yang menakjubkan memang. Namun ternyata makanan tersebut memiliki efek samping bagi kesehatan tubuh manusia.
Menanggapi hal demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau pada seluruh Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi, kabupaten atau kota hingga rumah sakit untuk melaporkan kasus terkait jajanan satu ini.
Imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor SR.01.07/III.5/154/2023 perihal Pelaporan Peningkatan Kasus dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan.
Surat Edaran (SE) tersebut ditekan Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI, Yuli Astuti Saripawan, tertanggal 5 Januari 2023.
“Terkait hal tersebut kepada seluruh dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota, dan rumah sakit agar melaporkan jika ditemukan kasus keracunan pangan akibat konsumsi chiki ngebul,” tambah SE itu pada Sabtu (7/1/2023).
Tanggapan Dr. RA Adaninggar PN, Sp.PD.
Menanggapi hal demikian, dokter bernama Dr. RA Adaninggar PN, Sp.PD. melalui akun Instagramnya @drningz, memberi penjelasan soal chiki ngebul yang sedang menjadi sorotan Kemenkes dan masyarakat.
Menurut dokter cantik tersebut, nitrogen cair yang digunakan pada makanan bisa berbahaya bagi kesehatan. Terutama jika dikonsumsi dengan kondisi atau cara tertentu, yaitu jika nitrogen tersebut belum menguap sempurna dan memiliki suhu yang sangat dingin.
Ia juga mengungkapkan bahwa uap nitrogen yang terhirup bisa mencetuskan serangan asma pada orang yang punya riwayat penyakit asma.
Selain itu, suhu yang sangat dingin juga bisa mengiritasi hingga melukai kulit. Bahkan bisa membuat saluran pencernaan bocor sehingga harus waspada dan berhati-hati.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.