Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kasus Leptospirosis Merangkak Naik, Yuk Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Ilustrasi seorang pria terjangkit Bakteri letospira. (Design by: Aini)

ANDALPOST.COM – Kasus Leptospirosis melonjak naik, himbauan muncul dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kepada masyrakat agar tetap berhati- hati. Lonjakan kasus ini telah terjadi sejak Januari hingga awal Maret 2023.

Dewi Irwanty, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul mengatakan bahwa lonjakan kasus ini harus diwaspadai oleh warga sekitar. Terhitung dari Januari hingga awal Maret 2023 sebanyak 29 kasus dengan korban meninggal dunia dua orang.

“Lonjakan terbanyak pada Maret ini karena hampir mencapai 29 kasus. Untuk itu, kami menghimbau masyarakat mewaspadai kasus leptospirosis,” katanya. Menurut dia, penyebaran kasus leptospirosis harus diwaspadai karena ada tren peningkatan.

Sepanjang tahun 2022, kasus ini hanya terjadi 31 kasus saja dengan korban meninggal 4 orang

“Jumlahnya hampir menyamai kasus di 2022. Jadi upaya pencegahan harus dimaksimalkan,” ujarnya.

Lalu apa itu penyakit Leptospirosis?

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Serikat (CDC). Leptospirosis merupakan penyakit bakteri yang menyerang manusia dan hewan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira. 

Kasus Leptospirosis diakibatkan ole tikus (Twitter/HammerTechLtd)

Bakteri penyebab leptospirosis disebarkan melalui urin hewan yang terinfeksi, yang dapat masuk ke air atau tanah. Bakteri ini dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. 

Banyak jenis hewan liar dan domestik membawa bakteri ini, seperti : Babi, Kuda, Anjing serta hewan liar lainya. Lalu, ketika hewan tersebut terjangkit bakteri leptospirosis, gejala tampak tak dilihatkan oleh hewan.

Bakteri tersebut bisa menginfeksi manusia melalui hewan yang terinfeksi. Ketika hewan tersebut melakukan kontak dengan manusia melalui urin atau cairan tubuh lainya. Makanan, air dan tanah merupakan tempat kontak yang mengakibatkan manusa terjangkit penyakit tersebut.

Dengan cara bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit  atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut). Terutama jika kulit rusak akibat luka atau goresan. Minum air yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan infeksi.

Banjir yang biasanya mengandung air terkontaminasi dapat menyebabkan wabah leptospirosis terjadi. Penyakit ini dapat menular tapi jarang terjadi.

Gejala yang biasanya dituimbulkan biasanya seperti demam, mata merah, lemah, badan kekuningan, sakit kepala dan nyeri otot betis. Gejalanya kadang dimiripkan oleh penyakit lain, oleh karena itu banyak orang yang mungkin salah mengartikan penyakit ini.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.