Selain itu, KBI juga menerapkan sistem biosecurity yang ketat. KBI juga memiliki laboratorium yang berguna untuk memantau perkembangan kesehatan udang dan kualitas air yang selalu digunakan.
Kemudian, KBI juga menerapkan proses budidaya berkelanjutan, salah satunya melalui fasilitas Unit Pengolahan Limbah (UPL), sehingga limbah yang dihasilkan tak berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
“Dengan demikian, kami berharap dapat mendukung peningkatan produksi budidaya perikanan dalam negeri dan berkontribusi pada peningkatan ekspor di pasar Internasional,” ucapnya.
Sebagai informasi, merujuk pada data Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) tahun 2020, menyebutkan bahwa Indonesia merupakan produsen produk akuakultur terbesar di dunia setelah China.
Oleh karena itu, Indonesia sangat berpotensi untuk sektor budidaya perikanan, terutama udang yang masih menjadi mendominasi komoditas ekspor saat ini.
Melihat adanya potensi tersebut, KBI berupaya memberikan kontribusi secara optimal dengan cara meningkatkan kualitas dari setiap proses budidaya yang dimiliki. (wan/fau)