ANDALPOST.COM — Kembali terjadi tragedi kebakaran hutan di salah satu ikon alam Indonesia, Gunung Merbabu. Berita mengenai kebakaran hutan di lereng Gunung Merbabu telah mencemaskan masyarakat dan pihak berwenang.
Titik api telah menjalar hingga mendekati puncak gunung, memicu langkah-langkah darurat untuk memadamkan api.
Gunung Merbabu, yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali, dikenal sebagai salah satu tujuan pendakian populer di Indonesia, menawarkan pemandangan alam yang indah dan beragam ekosistem.
Namun, kebakaran hutan adalah masalah serius yang kerap mengancam keindahan dan keberlanjutan alam ini.
Kebakaran hutan terbaru di Gunung Merbabu diketahui telah dimulai beberapa hari yang lalu dan dengan cepat meluas. Terutama karena kondisi cuaca kering yang membuat daerah ini rentan terhadap api.
Para pejabat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah berupaya keras untuk mengatasi api. Tetapi tingkat kesulitan di wilayah yang terjal dan sulit dijangkau membuat pemadaman sulit dilakukan.
Apalagi, kondisi cuaca yang dibarengi dengan angin kencang semakin membuat api dengan mudah menyebar ke wilayah-wilayah lain. Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Chosatun Rochmaningrum pada Sabtu (28/10/2023).
“Diduga akibat angin kencang, api meluas hingga kawasan puncak,” ucapnya.
Upaya Pemadaman Titik Api
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengambil langkah-langkah darurat untuk mengendalikan kebakaran.
Salah satu upaya yang dikerahkan adalah water bombing, yaitu penggunaan pesawat pemadam kebakaran untuk menjatuhkan air ke area yang terkena dampak kebakaran.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara dan pemadam kebakaran setempat untuk melakukan operasi water bombing ini.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.