ANDALPOST.COM – Upaya pencegahan penyakit menjadi prioritas utama dalam sistem kesehatan di Indonesia. Upaya mencegah penyakit ini lebih diutamakan daripada harus mengobati suatu penyakit yang sudah teridentifikasi.
Berdasarkan situs resmi Kemenkes RI pada Sabtu (15/4), Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril mengatakan, upaya pencegahan atau promotif preventif menjadi langkah yang sangat penting dilakukan melalui kesadaran dan konsistensi masyarakat.
Selain itu, upaya ini juga dapat dilakukan dengan mudah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Upaya pencegahan jauh lebih efektif menjaga kesehatan daripada mengobati saat jatuh sakit. Kemungkinan tubuh tetap sehat lebih tinggi dilakukan dengan pencegahan daripada diobati,” ujar dr. Syahril.
Studi ASEAN Cost in Oncology (ACTION) menyebutkan, hampir sebanyak 50 persen pasien kanker mengalami permasalahan keuangan atau finansial. Hal ini diakibatkan karena menjalani banyaknya pembiayaan pengobatan selama 12 bulan.
Selain itu, data Bank Dunia menunjukkan, total pembiayaan kesehatan mandiri (Out of Pocket Health Expenditure) Indonesia mencapai 34.76%. Angka tersebut tentu jauh di atas rekomendasi WHO sebesar 20%.
Hal ini menunjukkan bahwa beban biaya kesehatan yang tidak terencana menjadi tantangan yang luar biasa. Bahkan, meski telah mendapat dukungan dari asuransi sekali pun, pembiayaan pengobatan mandiri dapat membludak sewaktu-waktu.
Fasilitas Skrining Kesehatan Gratis dari Kemenkes
Dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan fasilitas yang mendukung upaya pencegahan penyakit. Hal ini diimplementasikan melalui skrining kesehatan bagi masyarakat dan melalui jaminan pembiayaan untuk 14 jenis penyakit secara gratis.
Adapun 14 jenis penyakit tersebut ialah skrining diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara. Lalu TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Serta thalassemia, hipotiroid kongenital, dan skrining hepatitis.
Lebih lanjut, penyakit-penyakit tersebut sebenarnya bisa dicegah. Namun, kondisi memprihatinkan seseorang yang umumnya kurang sigap dalam mencegah penyakit ini kerapkali terjadi di berbagai negara.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.