Penghargaan dalam Program Inkubasi Fight for Access Accelerator Indonesia 2023
Kegiatan inovasi teknologi kesehatan yang dilakukan Kemenkes juga mendapatkan respon dan sambutan yang baik dari David Fernando Audy, selaku Operating Partner East Ventures.
Melalui inovasi ini, peran serta dan keterlibatan dari East Ventures diharapkan dapat berkontribusi melalui kapabilitasnya dalam investasi. Termasuk juga dalam perkembangan ekosistem digital startup di segala sektor, salah satunya sektor kesehatan.
“Kami percaya bahwa Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju jika kita bisa mengkapitalisasi bonus demografi dengan masyarakat yang sehat. Oleh sebab itu East Ventures berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam membangun ekosistem kesehatan,” kata David Fernando.
Kemenkes juga memberikan penghargaan kepada 7 perusahaan yang memenangkan program inkubasi Fight for Access Accelerator Indonesia 2023. Ini merupakan program inkubasi untuk mendukung pelaku startup menciptakan solusi inovatif dalam sektor kesehatan.
Adapun tujuh perusahaan tersebut adalah PT Neura Integrasi Solusi dengan brand Neurabot, Pedis Care Nursing Center dengan brand Pedis Care.
PT Cipta Medika Informasi dengan brand Primaku, PT Generasi Sehat Cerdas dengan brand Little Joy, PT Kita Keluarga Indonesia dengan brand KITA. Serta PT Hati Anak Bangsa dengan brand Lovecare, dan PT Riliv Psikologi Indonesia dengan brand Riliv.
Nantinya, pendampingan intensif dan berbagai dukungan program akan diberikan kepada perusahaan-perusahaan tersebut.
Sementara itu, Director of Communication and Sustainability at Reckitt Donny Wahyudi mengatakan program Fight for Access Accelerator merupakan suatu peluang yang akan memberikan dampak yang lebih luas.
Dampak tersebut berpengaruh besar di bidang sosial melalui merek yang diproduksi.
Lebih lanjut, Wamenkes melalui kegiatan dan inovasi hingga penghargaan yang diberikan ini memberikan harapan besar kepada para inovator lainnya untuk terus berkontribusi. Serta berkomitmen dalam transformasi teknologi kesehatan. (rnh/ads)