Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kemenkes Gelar Rapat Mekanisme Vertikal Universal dan Platform Manajemen Pengetahuan ASEAN

Agenda pertemuan membahas kinerja dua platform ASEAN (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

ANDALPOST.COM – Sebuah agenda pertemuan pembahasan Mekanisme Verifikasi Universal ASEAN dan Platform Manajemen Pengetahuan ASEAN diselenggarakan oleh Kemenkes pada hari ini, Kamis hingga Jumat besok (21-22/9/2023) di Jakarta. 

Adapun tujuan diadakan pertemuan tersebut adalah untuk menjabarkan kinerja kedua platform tersebut. Melalui pertemuan kinerja platform tersebut, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berharap akan adanya berbagai pandangan baru dari negara-negara anggota ASEAN terhadap perkembangan kedua platform tersebut.

Staf ahli Menteri Kesehatan RI bidang Teknologi Kesehatan Setiaji menyampaikan bahwa pihaknya memiliki harapan yang besar terkait pengembangan mekanisme verifikasi universal ASEAN. 

“Kemenkes berharap mendapatkan sudut pandang baru dari negara-negara anggota ASEAN terhadap pengembangan Mekanisme Verifikasi Universal ASEAN,” kata Staf ahli Menteri Kesehatan RI bidang Teknologi Kesehatan Setiaji di Jakarta, Rabu (20/8/2023).

Mengenal platform verifikasi universal

Dijelaskan Setiaji, platform verifikasi universal merupakan bagian dari harmonisasi protokol kesehatan global. Tujuannya, untuk melakukan dukungan terhadap pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 dan memperkuat ketahanan ASEAN.

Dalam agenda pertemuan itu, mekanisme verifikasi universal ASEAN dan Platform Manajemen Pengetahuan ASEAN akan menjadi topik bahasan utama para delegasi organisasi ASEAN.

“Pertemuan ini akan menampilkan kinerja kedua platform tersebut,” kata Setiaji.

Kemenkes Gelar Rapat Mekanisme Vertikal Universal dan Platform Manajemen Pengetahuan ASEAN
Setiaji, Chief Digital Transformation Office Kemenkes RI | sumber Kemenkes

Setiaji menambahkan, tujuan dibuat mekanisme verifikasi universal ASEAN ialah untuk mempromosikan kesehatan agar komunitas ASEAN saling terkoneksi dengan baik.

Di samping itu, ia juga menyebut bahwa melalui mekanisme tersebut akan diperoleh sertifikat kesehatan yang dapat diakui sehingga tercapai perjalanan internasional yang aman secara maksimal.

Lebih lanjut, Staf ahli Kemenkes bidang Teknologi Kesehatan itu pun menyampaikan harapannya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam komunitas ASEAN. 

Dirinya berharap komunitas ASEAN dapat memiliki lingkungan yang aman dan inklusif. Upaya ini diwujudkan melalui perjanjian pengakuan bersama terhadap sertifikat vaksinasi dan protokol kesehatan yang sama.

“Tahun ini, Indonesia berencana untuk mendiskusikan kemungkinan memperluas cakupan sistem mekanisme verifikasi universal ASEAN sehingga termasuk sertifikat kesehatan lain seperti kode QR Meningitis,” Ucap Setiaji.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.