ANDALPOST.COM – Rapat kerja antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI digelar pada Selasa (30/5/2023) di Ruang Rapat Banggar, Jakarta.
Dalam rapat kerja tersebut Kemenkeu mencoba meyakinkan Banggar bahwa ekonomi Indonesia tetap akan kuat meski kondisi dunia tidak baik. Dalam satu dekade terakhir, keuangan dunia memang terus diterpa berbagai macam cobaan, mulai dari krisis keuangan global 2008, ekonomi global melambat dan diperburuk oleh mulainya perang dagang antara AS dan Tiongkok tahun 2017. Selanjutnya, adanya pandemi Covid-19 juga menyebabkan kontraksi yang dalam secara global.
Indonesia sendiri termasuk negara yang mampu bangkit dengan cepat dalam keadaan ekonomi yang terus dihantam tersebut. Tidak hanya Indonesia, India yang notabene juga adalah negara berkembang mampu pulih dengan cepat.
Langkah yang diambil Kemenkeu terbukti efektif mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, hanya Indonesia dan Vietnam yang nilai produk domestik bruto (PDB) melampaui nilai utang negara. Sedangkan negara lain sebaliknya.
Tantangan ke Depan akan Lebih Besar
Walau saat ini ekonomi Indonesia dalam kondisi yang aman, Kemenkeu mengatakan tantangan yang akan datang justru akan lebih sulit. Ketegangan politik antar negara-negara besar justru sulit diprediksi dampaknya, sehingga Indonesia harus terus berjaga-jaga.
“Pasca pandemi tidak berarti tantangan kita semakin mudah. Kita lihat tensi geopolitik itu menjadi faktor dominan dan sama seperti dimana saja politik itu unpredictable dampaknya menjadi shock yang tidak bisa tercipta pattern-nya,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Pekerjaan rumah Presiden dan jajarannya di akhir periode pun semakin banyak. ancaman kemunculan pandemi, perubahan iklim, dan digitalisasi menjadi tantangan yang perlu diwaspadai ke depan. Menkeu menyebut bahwa hal-hal tersebut akan menjadi game changer dan mengubah konstelasi global hingga satu dekade ke depan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.