Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kenali Penyakit Gaming Disorder, Simak Dampak Hingga Pengobatannya

Ilustrasi seorang anak begadang karena kecanduan games. (The Andal Post/Eeza Putri)

Terapi Kecanduan Games

Kecanduan games dapat dilakukan pencegahan atau pengobatannya melalui beberapa terapi sebagai berikut.

  1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Terapi ini merupakan terapi berbicara yang biasa dilakukan untuk mengobati berbagai jenis kecanduan. Pasien akan diajak berdiskusi secara proaktif terkait apa yang menjadi alasan kecanduan bermain games.

Terapis ini juga dapat membantu mengubah pemikiran seseorang yang terobsesi bermain games. Sebagai alternatif solusinya, pasien akan dialihkan agar fokus pada aktivitas-aktivitas yang lebih positif lainnya.

  1. Terapi Mengelola Hubungan dengan Orang di Sekitar

Orang-orang di sekitar para gaming disorder memiliki peran aktif untuk membantu mengatasi permasalahan kecanduan games. Beberapa orang mengalami permasalahan dengan keluarga di rumah, sehingga memilih untuk mengalihkan perhatian untuk bermain games. 

Dukungan melalui terapi keluarga, atau pasangan ini dapat membantu untuk memahami dan mengelola kecanduan games. Orang-orang terdekat juga dapat mengurangi waktu yang dihabiskan untuk bermain games.

  1. Terapi Kelompok

Terapi Kelompok untuk gaming disorder dilakukan dengan mengumpulkan sebuah kelompok kecil yang sama-sama memiliki permasalahan kecanduan games. Terapi ini dapat memberikan Perubahan persepsi dan sudut pandang lain. 

Misalnya, dengan menanamkan pemikiran bahwa kecanduan games tidak baik dan hanya membuang-buang waktu saja. Padahal waktu yang berharga itu dapat digunakan untuk hal-hal lain yang lebih berguna.

  1. Rawat Inap dan Program Rehabilitasi

Seseorang yang sudah dinyatakan memiliki tingkat keparahan dalam kecanduan bermain games, atau sudah mempengaruhi kondisi kesehatan mental akan dirujuk kepada dokter agar dilakukan rawat inap di rumah sakit. 

Tujuannya, untuk memberikan waktu rehat sejenak pasien, memulihkan kondisi psikis. Serta mencegah penderita agar tidak memiliki akses untuk bermain games sementara waktu. (rnh/ads)