ANDALPOST.COM – Parkinson adalah penyakit neuridegenerative, yaitu penyakit yang memengaruhi penurunan fungsi otak dalam mengontrol gerakan tubuh.
Gerakan tersebut seperti kesulitan menggerakkan anggota tubuh, mempertahankan posisi tubuh, atau menghentikan gerakan tertentu.
Secara umum, penyakit ini memiliki dua faktor penyebab, di antaranya yaitu Parkinson idiopatik dan simtomatik.
“Parkinson idiopatik, yaitu Parkinson yang tidak pernah ada penyebabnya. Parkinson simtomatik biasanya disebabkan oleh faktor pasien yang pernah mengalami stroke, diabetes, darah tinggi, atau tumor,” ujar Dr. Rezy Sesareza, Sp.N. melalui kanal YouTube Siloam Hospitals, dikutip pada Jumat (31/3).
Gejala penyakit ini dapat dikenali melalui akronim TRAP, yaitu T untuk Tremor, R untuk Rigiditas, A untuk Akinesia, dan P untuk Postural Instability.
Tremor, biasanya terjadi pada beberapa organ tubuh yang bergetar, seperti tangan, wajah, dagu, kaki, dan perut. Lalu Rigiditas, dimana ketika pasien menjadi lebih kaku, misalnya kesulitan menekuk tangan, bicara. Hingga membuka tangan, mulut, dan mata.
Kemudian, Akinesia (bradikinesia), yakni gerakan melambat, seperti kedip mata yang normalnya mengedip 12-20 kali dalam semenit. Namun, pasien hanya mengedip 5-6 kali per menit. Bisa juga, gerakan tangan yang tidak mengayun saat berjalan.
Terakhir, Postural Instability, merupakan gejala yang tidak bisa mempertahankan postur, seperti mudah jatuh, sulit berdiri atau duduk, dan mudah miring ke depan atau belakang.
Parkinson Berdasarkan Stadiumnya
Parkinson dapat dikenali melalui tingkatan ringan hingga berat, yakni dari stadium ringan, sedang, hingga berat.
Stadium ringan (mild), umumnya bergejala Postural Instability. Keluhan awal pasien biasanya tidak seimbang, mudah jatuh, nyeri punggung karena badan goyah, dan sulit berdiri.
“Sulit mengenali gejala awal Parkinson secara langsung. Setelah lebih berat baru akan timbul gejala TRA-nya,” ucap Dokter Spesialis Neurologis (syaraf) itu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.