ANDALPOST.COM – Berdasarkan laporan yang dikeluarkan pada Selasa (13/6/2023), sejak tahun 2018 konsumen yang secara sengaja mengakses berita melalui situs atau aplikasi berita menurun sebanyak 10 poin.
Generasi yang lebih muda sekarang ini, lebih memilih untuk mengakses berita melalui media sosial, atau melalui pencarian seluler.
Dalam laporan ini, TikTok merupakan aplikasi dan media jejaring sosial yang mengalami pertumbuhan paling cepat.
Dijelaskan, sebanyak 20% pengguna TikTok untuk berita merupakan kelompok masyarakat berusia 18 hingga 24 tahun. Penggunaan TikTok ini juga mengalami peningkatan sebanyak 5 poin dibandingkan persentase tahun lalu.
Sebanyak kurang dari sepertiga responden dari survei tersebut mengatakan bahwa hingga kini, mereka hanya akan mengonsumsi berita atau cerita yang sesuai dengan ketertarikan mereka saja.
Hal tersebut mengalami penurunan 6 poin dari tahun 2016.
Survei ini dilakukan oleh Reuters Institute for the Study of Journalism dalam Digital News Report tahunannya.
Kemudian, hasil survei menunjukkan bahwa audiens lebih memperhatikan para selebritis, influencer, dan juga kepribadian media sosial. Dibandingkan, jurnalis yang meskipun juga sama-sama ada di platform TikTok, Instagram, dan Snapchat.
Direktur Institut Reuters, Rasmus Nielsen, menjelaskan fenomena penggunaan media sosial bagi generasi yang lebih muda ini.
“Tidak ada alasan yang masuk akal untuk berharap bahwa mereka yang lahir di tahun 2000-an akan tiba-tiba memilih situs web kuno. Apalagi disiarkan dan dicetak, hanya karena mereka bertambah tua,” ucapnya.
Lebih rinci lagi, survei ini dilakukan dengan responden sebanyak sekitar 94.000 orang dewasa, yang dilakukan di 46 pasar termasuk Amerika Serikat.
Sebanyak kurang dari sepertiga responden survei tersebut mengatakan bahwa, hingga kini mereka lebih suka untuk memilih cerita berdasarkan ketertarikan dalam konsumsi berita mereka.
Pernyataan tersebut mengalami penurunan 6 poin dari tahun 2016.
Namun, orang-orang masih sedikit lebih suka jika berita mereka tersedia secara langsung oleh algoritme, daripada oleh editor atau jurnalis.
Alasan Kepercayaan Media Tradisional Menurun
Penelitian yang dilakukan oleh Dewan Pemuda Nasional Serbia pada tahun 2018, menunjukkan bahwa situs web dan jejaring sosial – terutama Facebook dan Instagram, merupakan sumber informasi utama bagi kaum muda.
Kemudian, penelitian NYCS juga menunjukkan bahwa kaum muda seringkali tidak diberitahu mengenai masalah publik. Namun mencari sendiri cerita dan informasi yang mereka butuhkan saat itu.
“Tampaknya anak muda semakin tidak tertarik untuk mendapat informasi,” sebut Stojanović, pihak NYCS.
“Secara umum, mereka online (aktif) pada jejaring sosial, aplikasi, dan internet. Cara penyampaian informasi yang lebih tua seperti TV dan media cetak kehilangan maknanya di kalangan anak muda,” lanjutnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.