Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kerja Sama Kimia Farma dan Sinopharm: Guna Tingkatkan Potensi Bisnis

Apotek Kimia Farma, Tebet, Jakarta Selatan | Sumber: tirto.id/Riyan Setiawan

ANDALPOST.COM – Kerja sama akan kembali dijalin oleh PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dengan Sinopharm International, guna meningkatkan pengembangan potensi bisnis. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Kimia Farma, Kamis (13/04/2023).

Kedua perusahaan ini yaitu, Kimia Farma dan Sinopharm telah sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU (memorandum of agreement).

Secara khusus, mengenai kerja sama pengembangan Bahan Baku Obat (BBO), Traditional Chinese Medicine (TCM), dan Project Platform TB.

Lalu, Direktur Utama Kimia Farma, David Utama dan Presiden Sinopharm International, Zhou Song. Merupakan, kedua individu dari perwakilan masing-masing perusahaan yang menandatangani MoU tersebut.

Diketahui, penandatanganan pada MoU sebelumnya, disaksikan oleh Direktur Utama Bio Farma Group, Honesti Basyir dan Chairman of Sinopharm, Liu Jingzhen pada bulan Maret lalu.

Adapun, kesepakatan baru ini adalah kelanjutan kolaborasi dan kooperasi yang dilakukan antara KAEF dengan Sinopharm. Tentunya, yang sudah berlangsung sejak penanganan pandemi Covid-19, dan terjalin dengan baik.

Pernyataan Direktur Utama

Pada siaran pers yang diadakan Kamis (13/04/2023), David menjelaskan bahwa salah satu upaya KAEF untuk mendukung ketahanan kesehatan nasional. Itu adalah dengan Bahan Baku Obat-nya.

“Kimia Farma mendukung ketahanan kesehatan nasional, salah satunya dengan penguatan dan percepatan Bahan Baku Obat (BBO). Saat ini Kimia Farma telah memproduksi 14 BBO dan kita akan terus tingkatkan,” ucap David.

Salah satu produk dari Sinopharm International | Sumber: REUTERS/Tingshu Wang

Lebih lanjut, David mengatakan bahwa perjanjian yang telah dilakukan ini, juga merupakan bentuk dari hubungan bilateral antara dua negara.

Tentunya, guna untuk meningkatkan dan mendukung adanya dorongan transformasi pada industri kesehatan kedua negara Indonesia dan China.

Diketahui, KAEF kedepannya akan menindaklanjuti Nota Kesepahaman ini guna mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan. Serta dengan, meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.

Kimia Farma dan Sinopharm International

Sinopharm sendiri, merupakan salah satu dari tiga besar raksasa farmasi di Asia Pasifik, yang didirikan sejak tahun 1998, dengan pusatnya di China.

Sinopharm pada tahun 2021, telah menerima pendapatan sebanyak 453,82 miliar yuan atau setara dengan US$70,2 miliar.

Di samping itu, Kimia Farma sendiri telah mendapat penjualan sebesar Rp9,60 triliun di tahun 2022, yang sebenarnya turun sekitar 25,28 persen. Jika, dibandingkan dengan tahun 2021, yaitu sebesar Rp12,85 triliun.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.