Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ketahuilah! Terlalu Banyak Duduk Memiliki Efek yang Sama Buruknya dengan Merokok

Ketahuilah! Terlalu Banyak Duduk Memiliki Efek yang Sama Buruknya dengan Merokok
Ilustrasi seseorang obesitas kurang bergerak dan sakit pinggang. (The Andal Post/Eeza Putri)

Hal ini menunjukkan efek dari kurang gerak sama dengan bahaya merokok, yang juga dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit tersebut. 

“Pada dasarnya tubuh kita seperti otot-otot yang ditakdirkan untuk bergerak. Bahkan ada otot yang tidak pernah berhenti bergerak yaitu otot jantung. Jadi, ya harus bergerak,” kata Bonnie. 

Sementara itu, kebanyakan orang terutama para pekerja mengalami terlalu banyak duduk dan membungkuk sehingga membuat tubuh kurang bergerak.

Risiko Terlalu Banyak Duduk Bagi Kesehatan

Beberapa aktivitas sehari-hari mengharuskan tubuh untuk duduk dalam waktu yang cukup lama. Seperti bermain komputer, belajar online, atau bekerja di atas meja. 

Ilustrasi sakit pinggang terlalu banyak duduk | sumber Kompas

Sebuah studi tahun 2011 mengatakan, orang yang terlalu banyak duduk memiliki risiko penyakit diabetes, serangan jantung, hingga stroke. 

Selain itu, juga dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut:

  • Aliran darah melambat. Ini dapat menyebabkan penumpukan asam lemak di pembuluh darah, yang berisiko menderita penyakit jantung. 
  • Membuat resistensi insulin yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan obesitas. Keduanya merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. 

Lebih lanjut, sebuah studi tahun 2018 menemukan, bahwa pembekuan darah menyerang sebanyak 82% orang. Akibatnya, proses perlambatan lemak pun terjadi pada tubuh.

Ketika tubuh dalam posisi duduk, sebanyak 90% produksi lipoprotein lipase tubuh (enzim penting untuk memecah lemak) menjadi turun. Sehingga, lemak tidak dapat memecah lemak dan malah disimpan.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan kurang gerak, seperti terlalu banyak duduk:

• Lakukan aktivitas-aktivitas fisik seperti berjalan kaki, mencuci, menyapu, mengepel, atau mencuci mobil. Luangkan waktu sekitar 150 menit dalam sepekan untuk berolahraga.

“150 menit dalam sepekan. Mau dipecah rata jadi 30 menit selama lima hari silakan, mau dipecah jadi 60-60-30 (menit) juga silakan,” ujar Bonnie.

Bonnie menambahkan, pada bulan puasa juga harus tetap rutin berolahraga seperti jogging atau senam jantung sehat. Ini bisa dilakukan pada waktu menjelang berbuka puasa atau setelah tarawih. (rnh/ads)