ANDALPOST.COM – Olahraga merupakan suatu aktivitas fisik yang paling sering dilakukan oleh banyak orang. Biasanya, orang-orang yang sering berolahraga memiliki tujuan untuk memperkuat sistem imun di dalam tubuhnya. Hal ini bertujuan agar mereka tidak mudah terkena penyakit.
Saat ini, olaharaga juga telah dijadikan ajang kompetisi oleh setiap negara. Tujuan dari pelaksanaan ajang olahraga tersebut adalah untuk mempromosikan negara mereka. Tidak hanya itu mempromosikan para olahragawan profesional untuk semakin meningkatkan karir mereka.
Bahkan, saat ini olahraga juga dijadikan oleh setiap negara sebagai alat untuk mempererat hubungan mereka dengan negara lain. Misalkan seperti pembentukan ajang Sea Games.
Namun, bagaimana jika terdapat seseorang yang suka berolahraga dan ingin mengikuti kompetisi internasional tetapi ia memiliki keterbatasan?
Apakah Memiliki Keterbatasan tidak dapat Berkompetisi?
Keterbatasan selalu menjadi penghalang bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Hal ini dikarenakan mereka akan mengalami kesulitan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki keterbatasan.
Oleh karena itu, seseorang yang memiliki keterbatasan sering kali hanya pasrah dan mengeluh pada dirinya sendiri.
Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi seseorang yang bernama Marcel Hug. Dengan keterbatasannya, ia berhasil memenangkan Boston Marathon keenamnya dan mencetak rekor lapangan dengan waktu 1:17:06.
Pada saat kompetisi marathon wheelchair (kursi roda) dimulai, Marcel Hug atau biasa yang disebut sebagai swiss silver bullet (peluru perak swiss). Langsung menerapkan strategi yang biasa ia lakukan, yaitu dengan mengemudikan kursi rodanya secara cepat. Ia berhasil meninggalkan para pemain lainnya sejauh mungkin.
Meskipun pada saat itu ia harus berkonsentrasi secara tinggi karena kondisi lapangan yang sangat basah akibat hujan. Ia tetap dapat dengan tenang melaju dan mengemudikan kursi rodanya dengan sangat baik hingga garis finish.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.