Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ki Benyek Lestarikan Wayang Hip-Hop: Ikut Tren Anak Muda

Panggung Wayang Hip-Hop (Instagram : @wayanghiphop)

ANDALPOST.COM – Ki Catur Kuncoro atau sering dipanggil Ki Benyek melestarikan budaya Wayang Hip Hop. Awalnya ia mendirikan Wayang Hip Hop pada 10 Juni 2010 lalu di Yogyakarta.

Terlahir dari keluarga dalang wayang kulit purwa, ia menyadari akan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Sehingga upaya melestarikan budaya Jawa ini, ia rutin menggelar wayang yang dikemas menjadi pertunjukan tren anak muda.

Wayang Hip Hop ini diinisiasi oleh Ki Benyek dengan menggabungkan wayang kulit Jawa dan musik hip hop.

Wayang Hip Hop sebagai terobosan baru yang keluar dari pakem atau aturan dunia  wayang yang mampu menarik perhatian besar dari penonton muda.

Gambaran Pertunjukan Wayang Hip Hop

Ki Benyek dalam pertunjukan menjadi seorang dalang yang duduk bersila, namun style yang ia kenakan tidak seperti dalang biasa.

Pria kelahiran 03 Maret 1975 ini mengenakan pakaian Adat Jawa seperti blangkon, surjan dan kain serta dikombinasikan dengan kacamata hitam dan sepatu kets.

Gebrakan Ki Benyek mengubah penampilan para wayang yang berbusana adat Jawa. Ia mengubahnya menjadi berbusana ala anak muda, seperti wayang Bagong, Petruk, dan Gareng menggunakan kaos katung, celana jeans, dan kalung besar layaknya seorang rapper.

Selain itu, pengubahan nama wayang itu menjadi warna tersendiri. Bagong diubah menjadi Bogy, Petruk diubah menjadi Petrik, dan Gareng diubah menjadi Garry. Untuk menambahkan keseruan, Ki Catur menghadirkan Lady Gaga menjadi sebuah wayang.

Pertunjukan Wayang Hip Hop tidak lagi memakai gamelan, tetapi memakai suara musik hip hop dari disc jockey (DJ).

Kemudian penyanyi hip hop melantunkan lagu hip hop dengan beat-beat cepat ala rapper dalam bahasa Jawa.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.