ANDALPOST.COM — Dalam upaya mengurangi tekanan pada industri otomotif, Komisi Eropa telah menyarankan penundaan tiga tahun dari rencana tarif 10% pada kendaraan listrik yang diperdagangkan antara Inggris dan Uni Eropa (UE).
Keputusan ini menanggapi peringatan dari produsen mobil di kedua sisi Selat Inggris. Di mana menegaskan ketidaksiapan mereka terhadap perubahan peraturan perdagangan pasca-Brexit yang dijadwalkan mulai berlaku pada bulan Januari.
Meskipun proposal tersebut bertujuan untuk melindungi industri mobil UE, penerapannya memerlukan persetujuan dari negara-negara anggota UE.
Usulan “perpanjangan satu kali” ini bertujuan untuk memberikan dukungan penting bagi sektor otomotif yang sedang kesulitan di blok Eropa. Di mana sedang bergulat dengan dampak pandemi global yang berkepanjangan, invasi Rusia ke Ukraina, dan persaingan ketat dari negara-negara Amerika yang menerima subsidi.
Khususnya, lambannya kemajuan dalam produksi baterai, yang merupakan landasan industri mobil listrik di kawasan ini, telah memperburuk tantangan yang dihadapi oleh produsen.
Salah satu pemicu utama penundaan yang diusulkan adalah “aturan asal” Uni Eropa yang akan diberlakukan mulai bulan Januari.
Peraturan ini akan mengamanatkan bahwa mobil listrik yang diproduksi di UE sebagian besar terdiri dari komponen-komponen yang bersumber secara lokal.
Persyaratan ini akan mempengaruhi pengiriman mobil melintasi Selat Inggris berdasarkan ketentuan kesepakatan Brexit. Khususnya Perjanjian Perdagangan dan Kerjasama Inggris-UE.
Badan-badan industri yang mewakili produsen menyampaikan kekhawatiran serius, memperkirakan bahwa kepatuhan terhadap peraturan baru akan menimbulkan beban besar sebesar £3,75 miliar pada produsen Eropa selama tiga tahun ke depan.
Kekhawatiran ini tidak hanya berdampak pada finansial, namun juga kekhawatiran bahwa tarif yang besar dapat membuat produksi mobil listrik menjadi lebih mahal. Juga berpotensi mengakibatkan kenaikan harga eceran.
Penangguhan Aturan Kendaraan Listrik
Pemerintah Inggris telah secara aktif melobi UE agar peraturan ini ditangguhkan, dengan menekankan potensi konsekuensi buruk pada kedua sisi hubungan perdagangan.
Penundaan yang diusulkan ini menawarkan penangguhan hukuman sementara bagi produsen.
Sehingga memberi mereka waktu tambahan untuk menyesuaikan diri dengan peraturan yang ketat tanpa menimbulkan sanksi finansial yang besar.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.