Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Konser Beyonce Menjadi Salah Satu Penyebab Inflasi Swedia

Konser Beyonce Menjadi Salah Satu Penyebab Inflasi Swedia
Penampilan Beyoncé di konser perdana 'Renaissance'. (Sumber: Getty Images for Parkwood/Kevin Mazur via Wolipop)

ANDALPOST.COM – Berdasarkan statistik, tingkat inflasi tahunan Swedia turun sebesar 0,2% dari April hingga Mei. Lebih tepatnya dari 8,4% menjadi 8,2%, tidak termasuk biaya energi.

Kemudian di Mei sendiri, ditunjukkan bahwa inflasi Swedia menurun di bawah 10 persen. Akan tetapi biaya untuk barang dan jasa tertentu naik secara signifikan dan tidak terduga.

Para analis dan ekonom memperkirakan bahwa hal ini terjadi karena berlangsungnya konser diva internasional, Beyoncé.

Harga konsumen naik 9,7% di bulan Mei dari tahun ke tahun yang merupakan penurunan dari 10,5% di bulan April. Hal ini menjadi pertama kalinya inflasi Swedia berada di bawah 10% dalam lebih dari enam bulan.

Meskipun adanya penurunan harga beberapa produk, di sisi lain juga terjadi kenaikan pada produk lainnya.

Hal ini dijelaskan oleh ahli statistik di Statistik Swedia, Mikael Nordin.

“Penurunan harga listrik dan makanan yang terus berlanjut berkontribusi pada tingkat inflasi yang lebih rendah di bulan Mei.” ucapnya.

Akan tetapi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beberapa biaya untuk barang dan jasa tertentu justru menaik.

“Misalnya kunjungan hotel dan restoran, layanan rekreasi, dan pakaian,” berdasarkan penjabaran Nordin.

Penjelasan Michael Grahn

Michael Grahn selaku kepala ekonom Swedia di Danske Bank mengatakan inflasi yang ada pada bulan Mei ini dapat dihubungkan dengan adanya tur yang diselenggarakan oleh Beyoncé.

“Awal tur dunia (world tour) Beyoncé di Swedia tampaknya telah mewarnai inflasi Mei, seberapa banyaknya tidak pasti,” katanya.

Dalam sebuah unggah di media sosial, Grahn mengatakan bahwa konser Beyoncé kemungkinan akan menyumbang sebesar 0,2 dari 0,3 poin persentase yang ditambahkan ke inflasi oleh harga hotel dan restoran.

Hal ini disebabkan oleh puluhan ribu penggemarnya berbondong-bondong pergi ke Stockholm pada pertengahan Mei, untuk menyaksikan konser

Alasan lain adanya banyak keberangkatan ke Stockholm adalah penggemar dari Amerika Serikat harus membayar sebanyak hingga $900.

Maka itulah, mereka mencari opsi tiket konser yang lebih murah, yaitu di Eropa.

Grahn menjelaskan banyak negara-negara lain memiliki lebih banyak akomodasi untuk mengatasi masalah ini, yaitu masalah penggemar asing datang membanjiri negara tujuannya untuk konser.

“Mungkin saja ketika ada banyak permintaan asing yang masuk ke Swedia, karena diantisipasi murah – tiket konser dan yang lainnya murah untuk orang asing – itu dapat berkontribusi untuk menaikkan harga,” jelas Grahn.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.