ANDALPOST.COM — Elon Musk menjadi sorotan kontroversi setelah meluapkan kemarahannya pada Kamis (30/11/2023) kepada pengiklan yang menarik diri dari platform X karena kekhawatiran terhadap konten anti semitism.
Aksi protes Musk, yang terjadi di acara The New York Times DealBook Summit, mengikuti momen permintaan maaf berulang kali setelah ia setuju dengan seorang pengguna yang membuat komentar anti-Yahudi di sebuah tweet pada 15 November.
Cuitan ini memicu gelombang kritik dan mengakibatkan keluarnya pengiklan besar. Termasuk Walt Disney, Warner Bros Discovery, dan induk perusahaan NBCUniversal, Comcast.
Pernyataan kasar Musk dan ketidakmauannya untuk mundur telah semakin memperparah situasi. Ia secara eksplisit mengkritik para pengiklan.
Ia menyatakan, “jika seseorang akan memeras saya dengan iklan, memeras saya dengan uang, pergilah kamu. Pergilah kamu.”
Kamu juga memperingatkan bahwa boikot iklan bisa mengakibatkan kegagalan perusahaan, menyalahkan sepenuhnya para pengiklan.
Teori konspirasi “Great Replacement,” yang secara salah mengklaim bahwa orang Yahudi dan kaum kiri merencanakan penggantian orang kulit putih, disebutkan dalam twit kontroversial tersebut.
Ini memicu kecaman dari Gedung Putih, yang menjelaskannya sebagai “promosi yang sangat tidak menyenangkan” dari teori tersebut.
Kelompok pengawas liberal Media Matters juga melaporkan penemuan iklan di sebelah pos yang mendukung Nazisme, memicu keluarnya pengiklan.
Sebagai tanggapan, X Corp mengajukan gugatan terhadap Media Matters atas pencemaran nama baik.
Situasi ini memberikan tekanan pada Chief Executive ‘X’, Linda Yaccarino, yang ditugaskan untuk menangani krisis iklan ini.
Dengan pengalaman dua dekade dalam bidang periklanan, tanggung jawab untuk merayu kembali para pengiklan tampaknya berada di pundaknya.
Sikap tanpa kompromi Musk dan kontroversi yang terus berlanjut telah menimbulkan keraguan tentang masa depan platform ini, dengan Musk sendiri mengakui kemungkinan kegagalan finansial.
Dampak dari insiden ini sangat signifikan, karena tidak hanya mempengaruhi prospek keuangan X, tetapi juga memunculkan pertanyaan tentang penanganan platform terhadap ujaran kebencian dan konten kontroversial.
Insiden ini menyoroti tantangan yang dihadapi platform media sosial dalam menjaga keseimbangan antara kebebasan berbicara dengan kebutuhan untuk mencegah penyebaran konten yang berbahaya dan memecah belah.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.