ANDALPOST.COM – Dunia bulutangkis sempat rehat sejenak dari turnamen. Jadwal padat para atlet sejak bulan Maret hingga awal Juni menyebabkan cukup banyak atlet yang mengalami cedera.
Setelah rehat hampir satu bulan, turnamen bulutangkis kembali digelar. Korea Open 2023 menjadi turnamen pertama yang kembali digelar dan juga diramaikan oleh para atlet-atlet papan atas .
Turnamen itu digelar hampir satu pekan yaitu sejak Selasa hingga Minggu (18-23/7/2023). Indonesia sendiri hanya mengirimkan sembilan wakilnya untuk memperebutkan gelar.
Dari kesembilan wakil tersebut, empat wakil berasal dari sektor ganda putra, satu dari tunggal putra, dua dari tunggal putri, dan dua dari ganda campuran. Sedangkan untuk sektor ganda putri, Indonesia tidak mengirimkan wakilnya sama sekali.
Mungkin karena dipengaruhi jeda turnamen yang cukup lama, permain yang ditampilkan para wakil Indonesia tidak semaksimal biasanya. Delapan wakil Indonesia sudah tereliminasi di babak ke-16 besar, hanya pasangan ganda putra, Fajar/Rian yang mampu bertahan hingga babak pamungkas.
Hal ini tentu jauh dari target PBSI yang di mana di setiap pertandingan selalu menginginkan gelar. Apalagi saat ini sudah memasuki pertengahan tahun, di mana waktu untuk mengejar poin untuk ikut olimpiade semakin sedikit.
Turnamen-turnamen bulutangkis hingga akhir tahun memang akan lebih padat sebab di akhir tahun nanti, akan ada kejuaraan tahunan yaitu BWF World Tour. Turnamen tersebut menjadi salah satu turnamen yang bisa membuat para atlet mengumpulkan banyak poin.
Perjuangan Indonesia di Korea Open 2023 tidaklah mudah. Apalagi untuk Fajar/Rian yang saat ini menjadi tulang punggung ganda putra Indonesia.
Meski berhasil melesat ke babak final, Fajar/Rian belum mampu menuntaskan tugas negara. Pasangan yang jatuh bangun untuk meraih gelar ranking satu tersebut harus mengaku keunggulan pasangan India di partai final.
Jalannya Pertandingan
Penyelenggaraan partai final Korea Open digelar di Jinnam Stadium, Minggu (23/7/23). Pertandingan berlangsung seru sejak awal babak pertama.
Fajar/Rian sendiri dihadapkan dengan wakil dari India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang menjadi unggulan ketiga dalam turnamen tersebut. Tak ayal jika pertandingan sangat sengit sebab keduanya merupakan pasangan unggulan di sektor ganda putra saat ini.
Di babak pertama, Fajar/Rian berhasil memberikan harapan untuk masyarakat Indonesia dengan permainan yang spartan. Fajar/Rian mampu unggul 16-9 di babak pertama.
Tapi, entah kenapa, kesalahan demi kesalahan terus terulang. Wakil India justru berhasil memperkecil jarak.
Yang awalnya jarak skor ialah 16-9, setelah ketidakfokusan permainan Fajar/Rian skor berubah menjadi 19-16. Beruntungnya, Fajar/Rian mampu mengamankan babak pertama.
Di babak kedua, permainan menjadi lebih sengit. Kejar kejaran poin terus terjadi hingga poin menunjukkan 6-6. Pada momen tersebut, wakil India mampu menjauh perlahan dan unggul di interval.
Seusai jeda, wakil India malah makin ganas. Smash keras hinga variasi serang selalu berhasil membuahkan poin untuk India.
Di game penentuan, adu kejar-kejaran poin kembali terjadi. Kedua pasangan terlihat lebih tidak nyaman untuk bermain. Alhasil kesalahan demi kesalahan terus tercipta.
Meski begitu, wakil Indonesia Fajar/Rian telah memberi perlawanan maksimal. Namun sayang, mereka harus mengatakan kalah atas skor 14-21.
Dengan demikian, Indonesia dipastikan tanpa gelar. Di empat nomor lain, China berhasil meraih dua gelar, sisanya diraih tuan rumah Korea Selatan dan Denmark. (azi/fau)