ANDALPOST.COM – Pemerintah ibukota Indonesia akan memaksa pengemudi untuk menjalani tes emisi, kata para pejabat pada hari Senin (14/8/2023). Hal ini dikarenakan kian memburuknya kualitas udara yang menjadikan Jakarta salah satu kota paling tercemar di dunia.
Jakarta secara konsisten menempati peringkat di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei 2023.
Minggu lalu, resmi menduduki peringkat teratas global yang disusun oleh perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir. Sekarang, Jakarta menduduki peringkat kedua.
Selama rapat kabinet, Presiden Indonesia Joko Widodo menyalahkan masalah tersebut sebagian besar pada “lalu lintas jalan yang berlebihan, musim kemarau yang panjang, dan industri manufaktur terutama yang menggunakan batu bara.”
Presiden sendiri telah berjuang untuk menghilangkan batuknya selama hampir empat minggu, yang menurut seorang pejabat disebabkan tingginya tingkat polusi di Jakarta.
“Kemungkinan seperti yang dikatakan dokter presiden, penyakit itu disebabkan oleh kondisi udara yang tidak sehat dan buruk,” kata Menteri Pariwisata Sandiaga Uno usai rapat kabinet.
Kelompok lingkungan telah lama menunjuk pembangkit listrik berbahan bakar batu bara sebagai penyebab polusi yang tinggi.
Namun, pemerintah malah akan melakukan pemeriksaan acak pada kendaraan dan memaksa pengemudi menjalani tes emisi. Denda pun akan dipertimbangkan bagi mereka yang gagal dan pencabutan lisensi untuk pelanggar berulang.
Upaya lainnya
Pemerintah Kota Jakarta juga mempertimbangkan untuk memerintahkan separuh pegawai negerinya untuk bekerja dari rumah.
Pemerintah pusat juga akan mewajibkan uji emisi sebagai bagian dari proses pengurusan STNK di ibu kota. Tidak disebutkan kapan langkah-langkah itu akan diberlakukan atau bagaimana penerapannya.
“Kami akan mulai di Jakarta dan ketika sudah lebih baik, kami akan memperluasnya ke Jabodetabek,” kata Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar dalam konferensi pers.
Presiden Widodo juga menyarankan perusahaan untuk memberlakukan kerja hybrid dan mendesak modifikasi cuaca di Jabodetabek. Menurutnya, cuaca kering berkontribusi terhadap polusi.
Modifikasi cuaca mencakup teknik-teknik seperti penyemaian awan, yang telah digunakan di Indonesia selama musim kemarau. Hal itu dilakukan dengan melibatkan penembakan semburan garam ke awan untuk memicu curah hujan.
“Juga pantau terus sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek,” kata presiden kepada para menteri.
Langkah lain yang dipertimbangkan antara lain mewajibkan mobil berkapasitas mesin 2.400 cc ke atas menggunakan bahan bakar beroktan 98. Selain itu, juga harus mewajibkan setiap kendaraan beroda empat setidaknya mengangkut empat orang.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.