Pada pertandingan ini juga, kedua tim bermain bersih sehingga pemimpin pertandingan sama sekali tidak mengeluarkan kartu kuning maupun hitam.
Namun, jika dilihat dari jumlah pelanggaran, Uzbekistan memiliki lebih banyak pelanggaran yaitu 12. Sedangkan, pemain Indonesia terhitung hanya sembilan kali melakukan pelanggaran.
Catatan offside Uzbekistan ada sebanyak dua kali, sedangkan Indonesia tidak pernah terjebak offiside pada perandingan tersebut. Untuk ball possession Uzbekistan lebih unggul yaitu 58 dan skuad Indonesia hanya sebanyak 42 persen.
Walau pertandingan berakhir imbang, skuad Garuda sudah bermain sangat baik atas hasil tersebut. Sebab Uzbekistan merupakan salah satu negara yang ditakutkan akan membantai Indonesia di ajang tersebut.
Pujian Pelatih untuk Timnas U-20
Hasil imbang tersebut membuat Indonesia U-20 gagal melaju ke perempat final walau laga lain yang mempertemukan Irak dan Suriah berakhir dengan skor imbang 1-1.
Meski gagal melompat ke babak selanjutnya, pelatih Indonesia Shin Tae-Yong tetap memuji perjuangan anak asuhnya. Hasil imbang tersebut cukup memuaskan hati pelatih asal Korea Selatan tersebut, apalagi anak asuhnya bermain dihadapan kandang lawan.
“Saya pikir kami bermain bagus melawan Uzbekistan. Dalam hal kualitas pertahanan, saya berikan apresiasi tersendiri kepada pemain yang bisa mengakhiri pertandingan tanpa kebobolan. Untuk memenangkan pertandingan, seluruh tim harus menjadi satu selama 90 menit,” kata Shin Tae-yong.
Di pertandingan pamungkas tersebut juga Indonesia tidak menggunakan skuad terbaiknya. Namun, pemain-pemain baru mampu menampilkan kemampuan terbaiknya.
“Kami tidak bisa membawa beberapa pemain penting untuk turnamen ini, tapi performa pemain kami sudah bagus di grup ini. Saya pikir kami bermain cukup bagus melawan tim tuan rumah. Seperti yang kalian lihat, para pemain Uzbekistan secara fisik lebih besar dari para pemain kami, dan kondisi ini cukup menyulitkan. Fisik adalah kekurangan kami,” tambahnya. (azi/ads)