Sebelumnya Cina juga telah memberlakukan tindakan keras terhadap raksasa teknologi. Termasuk membekukan rencana pencatatan saham perdana. Alias Intial Public Offering (IPO) Ant Group di bawah Alibaba dan mendorong Didi untuk delisting dari Amerika Serikat (AS)
“Transformasi ini akan memberdayakan semua bisnis untuk menjadi lebih gesit. Meningkatkan pengambilan keputusan, dan memungkinkan respons lebih cepat terhadap perubahan pasar,” kata CEO Alibaba Daniel Zhang melalui email kepada karyawan.
“Zhang akan terus menjabat sebagai ketua dan CEO Grup Alibaba,” lanjut Daniel Zhang.
Akibat dari perombakan tersebut, para analis memberikan respons positif terhadap berita restrukturisasi. Berharap akan lebih banyak otonomi, peluang pendanaan dari luar, dan potensi IPO yang lahir dari langkah pemecahan operasional unit bisnis ini.
Blue Lotus Research Institute mengatakan unit usaha yang memiliki investor eksternal bisa bergerak ke arah yang lebih independen. Sejalan dengan kebijakan pembagian bisnis.
Unit bisnisnya termasuk :
1. Unit logistik Cainiao
2. Lazada yang berbasis di Asia Tenggara
3. Platform layanan lokal Eleme
4. Rantai supermarket Freshippo ““Kami memperkirakan bahwa pembagian tersebut akan menguntungkan harga saham BABA dari sudut pandang penilaian.” kata Direktur Pelaksana Blue Lotus Shawn. (els/zaa)