Database yang dibocorkan
Basis data yang diretas setidaknya berasal dari 13.000 perangkat yang disusupi.
Basis data juga berisi lebih dari 13.400 titik data lokasi untuk beberapa ribu korban. Sebagian besar titik data lokasi berpusat di hotspot populasi, menunjukkan mayoritas korban berada di Amerika Serikat, India, dan Afrika Barat.
Data tersebut juga berisi database master spyware. Yakni, informasi tentang 26.000 pelanggan yang menggunakan spyware secara gratis dan alamat email pelanggan yang membeli langganan berbayar.
Meskipun beberapa perangkat berbagi sedikit atau tidak ada data sama sekali dengan LetMeSpy.
LetMeSpy sendiri mengklaim akan menghapus data setelah dua bulan akun tidak aktif.
Pada bulan Januari, situs web LetMeSpy mengatakan spyware-nya digunakan untuk melacak lebih dari 236.000 perangkat.
Di mana, di sana mereka mengumpulkan puluhan juta log panggilan, pesan teks, dan titik data lokasi hingga saat ini.
Pada saat penulisan, karena diretas, penghitung situs terbaca nol. Sebagian besar fungsi situs juga tampaknya rusak, termasuk aplikasi spyware itu sendiri. (xin/lfr)