ANDALPOST.COM — Manchester City menambahkan Piala Super UEFA ke jejeran pencapaian gelar Liga Champions berkat kemenangan adu penalti 5-4 atas Sevilla di Piraeus.
Youssef En-Nesyri mencuri di antara Nathan Ake dan debutan penuh Josko Gvardiol untuk dengan mengubah umpan silang Marcos Acuna. Lalu memberi Sevilla keunggulan pada menit ke-25.
Manchester City sempat terlihat semakin panik karena keunggulan Sevilla yang lebih dahulu tersebut.
Apalagi, City dalam beberapa bulan ke depan akan tampil tanpa playmaker Kevin De Bruyne. Sang pemain tidak bisa ikut memperkuat City karena cedera hamstring yang serius. Hal itu membuat ia tidak bisa menguasai bola dengan kreatif ketika membela timnya.
En-Nesyri pun seharusnya menggandakan golnya dan Sevilla di awal babak kedua. Beruntungnya, punggawa lini belakang City, berhasil melakukan penyelamatan bagus dari Ederson saat Lucas Ocampos membuat kekacauan di sayap kiri.
Skor setara yang bertahan hingga 90 menit waktu normal memaksa kedua tim harus bermain hingga babak tambahan. Namun, di babak tambahan tersebut kembali tidak ada gol yang berhasil tercipta.
Babak penalti mungkin jadi babak yang paling dihindari oleh tim yang bertanding.
Babak penalti dihindari karena bukan hanya skill yang berperan penting. Melainkan mental dan juga ketenangan menjadi faktor kemenangan tim di babak penalti.
Di babak penalti, City didapuk menjadi tim lebih dahulu yang menendang bola. City menunjuk algojonya yaitu Erling Haaland. Lantas Haaland pun dengan percaya diri masuk ke pojok kanan bawah.
Saat giliran Sevilla, penendang pertama yang ditunjuk ialah Lucas Ocampos yang sukses memasukkan bola ke gawang yang dijaga oleh Ederson Santana. Babak penalti berakhir ketika Nemanja Gudelj. Guldej menendang dan membentur mistar gawang.
Kegagalan Guldej tersebut membawa City menjadi juara Piala Super UEFA pada Rabu (16/8/2023) waktu eropa.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.