Sejarah Imlek
Imlek sendiri dirayakan karena beberapa alasan dari sejarahnya yang panjang.
Berdasarkan sejarahnya, legenda Cina mengatakan Tahun Baru Imlek berasal dari pertempuran kuno melawan Nian.
Nian sendiri dibaca nyen, yang terdengar sama dengan ‘tahun’ dalam bahasa Tionghoa.
Itu adalah seekor binatang mengerikan yang muncul setiap Malam Tahun Baru Imlek untuk memakan manusia dan ternak.
Agar menakut-nakuti monster itu, orang-orang memajang kertas merah, membakar bambu, menyalakan lilin, dan mengenakan pakaian merah.
Tradisi-tradisi ini terus berlanjut hingga saat ini. Selain itu, negara Cina sendiri merayakan Impel karena menjadi perayaan datangnya musim semi dan awal tahun baru pada kalender lunisolar Tionghoa.
Imlek selalu berkaitan dengan tanda binatang yang ditentukan menurut siklus zodiak Cina. Tahun 2023 adalah tahun Kelinci, khususnya Kelinci Air.
Lambang Kelinci adalah simbol umur panjang, kedamaian, dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa. Oleh karena itu, bagi umat Tionghoa tahun 2023 diprediksi menjadi tahun harapan.
Perayaan Tahun Baru Imlek secara tradisional berlangsung selama 16 hari, mulai dari Malam Tahun Baru Imlek hingga Festival Lampion. 7 hari pertama adalah hari libur umum, dari 21 Januari hingga 27 Januari 2023.
(SYE/FAU)