Laga Paling Intens dalam 20 Tahun
Mikel Arteta, manajer Arsenal, menggambarkan hasil pertandingan sebagai salah satu pertandingan paling intens dalam beberapa dekade. Juga memuji keberanian dan kepercayaan diri para pemainnya.
Pertandingan dimulai dengan gol awal dari pemain Arsenal, Gabriel Magalhaes, meningkatkan harapan untuk kemenangan yang sulit diraih di Anfield, tempat Arsenal terakhir kali menang pada tahun 2012.
Namun, gol penyeimbang yang luar biasa dari Mohamed Salah sebelum turun minum membuat Arsenal gagal meraih tiga poin penuh.
Meski tampil kuat, tim asuhan Arteta pun tidak bisa mengamankan kemenangan, memastikan penantian panjang klub untuk meraih kemenangan liga di Anfield terus berlanjut.
Arteta pun mengungkapkan kepuasannya terhadap performa tim dengan menyatakan bermain di Anfield tidak mengecewakan dengan duel tensi tinggi tersebut.
“Pertandingan sepak bola yang luar biasa, salah satu pertandingan paling intens yang pernah saya saksikan dalam 20 tahun di liga ini, ” kata Arteta.
Sepanjang pertandingan, Arteta merasa Arsenal lebih unggul dalam banyak momen. Namun di 20 menit terakhir, ia mengakui Arsenal tampak lebih bernafsu meraih kemenangan, meski ia menilai hasil imbang itu merupakan hasil yang adil.
Ia pun memuji para pemainnya atas keberanian dan kepercayaan diri mereka, menekankan bahwa mereka pantas mendapatkan pujian.
Jurgen Klopp, pelatih Liverpool, juga memuji Arsenal, sementara Arteta mengakui kemampuan mengganggu Liverpool.
“Kami bertekad untuk menyerang dan menimbulkan masalah bagi mereka. Mereka adalah tim yang menyebabkan kekacauan, mereka sangat vertikal dan langsung. Mereka adalah yang terbaik di dunia dalam melakukan hal itu,” kata Arteta.
Itu adalah pertandingan sepak bola yang luar biasa dengan dua tim meningkatkan standar ke tingkat yang lebih tinggi.
Arsenal, yang menghabiskan Natal di puncak klasemen liga, mungkin akan menghadapi tantangan ketika Liverpool dan Aston Villa, yang tertinggal satu poin, bermain dua hari sebelumnya.
Meski senang berada di posisi saat ini, Arteta mengakui perlunya perbaikan dan menekankan pentingnya mempertahankan level performa mereka.
Sementara Liverpool mengamankan satu poin, pertandingan itu berdampak buruk pada Arsenal karena Kostas Tsimikas diduga menderita patah tulang selangka.
Klopp mengungkapkan rasa frustrasinya atas handball yang dilakukan Martin Odegaard tanpa hukuman. Juga menyerukan peninjauan lebih dekat terhadap keputusan VAR.
Saat Arsenal menikmati musim perayaan di puncak klasemen untuk tahun kedua berturut-turut, Arteta tetap fokus pada peningkatan berkelanjutan.
Lalu menyadari ketatnya perburuan gelar dan kebutuhan untuk mengatasi aspek-aspek tertentu dari permainan mereka. Terutama dalam menutup pertandingan dengan meyakinkan. (azi/ads)
