Potensi Ekonomi
Dengan segala potensi yang perlahan mulai tersingkap, Luhut mengimbau masyarakat Batak untuk mulai berinvestasi terutama pada pembangunan hotel.
Luhut spesifik menyebut hotel karena ketersediaan kamar yang tinggi. Hingga tidak mencukupi pada gelaran F1 Powerboat 2023.
“Saya imbau kepada teman-teman orang Batak yang duitnya banyak. Ayo, bikinlah hotel! Mungkin100-200 kamar yang bagus. Bintang 4 atau 5. Atau resor. Saya kira itu pasti akan laku,” ujarnya.
Luhut pun menyadari, bahwa ketertarikan masyarakat Batak berinvestasi membangun hotel dipengaruhi kunjungan wisatawan ke Danau Toba. Menurut ia, yang sejauh ini masih biasa-biasa saja.
Namun, Luhut menekankan bahwa predikat Destinasi Super Prioritas yang kini disandang Danau Toba, perlu menjadi pertimbangan jangka panjang.
Selain itu untuk diingat, F1 Powerboat berpotensi membuat 25.000 wisatawan dalam target Kemenparekraf turut mengeksplorasi keindahan sekitar Danau Toba.
“Masyarakat tadi berpikirnya, ‘siapa sih, yang mau datang ke sana?” Tapi lihat sekarang orang-orang pada datang,” lanjutnya.
Ketertarikan Investasi
Dalam kaitannya, Luhut menyampaikan bahwa ketertarikan masyarakat berdarah Batak untuk berinvestasi hotel di kawasan Danau Toba, sudah mulai ia dengar.
“Kemarin ada lima orang teman-teman dari luar. Orang Chinese-Batak. Datang ke Silangit. Mereka cerita telpon saya,” buka Luhut.
Luhut menyampaikan, bahwa orang yang dimaksud berniat untuk membuka hotel, karena melihat antusiasme wisatawan pada F1 Powerboat 2023.
“Mereka bilang, ‘Pak, kayaknya mau bangun hotel masih bisa?’ Saya bilang, ‘paten’. Bangun saja jangan hanya di situ. Kalian duitnya banyak itu. Bangun juga di Samosir,” ceritanya.
Atensi Luhut terhadap pertumbuhan iklim investasi dan perekonomian ini sejalan dengan harapannya di 18 bulan terakhir pemerintahan Presiden Jokowi.
Ia menyampaikan, bahwa yang terpenting untuk dikejar jelang pergantian pemerintahan adalah dorongan terhadap kegiatan olahraga dan seni.
Berkaitan dengan itu, Luhut menyampaikan perlunya mengejar perbaikan dan implementasi digitalisasi yang menurutnya menghemat banyak hal.
“Jadi saya kira, kalau itu bisa kita lakukan selama 18 bulan terakhir pemerintahan Presiden Jokowi, itu akan membawa transformasi luar biasa bagi ekonomi Indonesia.”
“Presiden telah sebutkan, menteri-menteri yang akan datang itu harus menteri-menteri muda. Yang paham dengan masalah-masalah seperti ini,” tutup Luhut. (lts/ads)