ANDALPOST.COM — Dua minggu terakhir, kepolisian daerah Sumatera Utara, khususnya kecamatan Medan Amplas, Medan disibukkan dengan kasus kematian seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).
Mahira Dinabila ditemukan tidak bernyawa di kediamannya setelah berhari-hari keluarga tidak menerima kabar darinya.
Jasad Mahira, Mahasiswa USU pertama kali ditemukan pada Rabu (3/5) oleh satuan pengamanan (satpam) komplek kediaman Mahira. Satpam melakukan pencarian usai seorang paman korban, Oky Ardiansyah yang datang dan mencari keberadaan keponakannya.
Pada saat mendatangi kediaman Mahira, sang paman tidak langsung masuk ke dalam rumah tersebut. Sebab rumah yang ditinggali oleh Mahira tergembok dari dalam.
Namun, Om dari Mahira menduga keponakannya berada di dalam, karena sepeda motor milik sang korban berada di garasi rumah tersebut.
Melihat kondisi rumah yang tergembok, Oky langsung mendatangi pos satpam kompleks dan meminta bantuan.
Tidak berpikir lama, Satpam yang kala itu bertugas langsung menuju rumah Mahira dan berpikir cara untuk masuk ke rumah tersebut.
Kala itu, salah seorang satpam memutuskan untuk masuk dari lantai dua lewat tangga. Sebab ada bagian rumah yang bisa diakses dari tetangga samping kediaman Mahira.
Saat sampai di lantai 2, satpam tersebut mendapati pintu kayu yang tidak rapat dan dengan mudah bisa didorong.
Betapa kagetnya satpam tersebut saat membuka pintu ia mencium bau busuk yang semerbak. Ia lantas turun dan meminta bantuan satpam lain sekaligus memberi informasi kepada Om Mahira yang masih berada di tempat.
Setelah mendapat bantuan dari satpam lain, mereka kemudian berusaha untuk merusak gembok pagar depan rumah berwarna hijau tersebut.
Tak butuh waktu lama usai berhasil masuk di rumah tersebut mereka langsung mendapati jasad Mahira yang tergeletak di dapur.
Polsek setempat pun langsung menuju ke lokasi kejadian sesaat setelah menerima laporan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.