Tensi permainan makin meningkat sebab Newcastle meningkatkan tekanannya dengan serangan-serangan yang mengarah ke gawang yang dijaga oleh David de Gea.
Pemain baru Newcastle yang juga membawa angin segar untuk variasi serangan ialah Saint-Maximin dan Alexander Isak. Namun, patut disayangkan tidak ada gol yang berhasil tercipta.
Di detik-detik akhir pertandingam kedua tim sama-sama memiliki peluang emas namun lagi-lagi tidak ada berujung dengan gol.
Pada akhirnya, Manchester United mampu menghabiskan sisa waktu, mengakhiri penantian trofi enam tahunnya penantian terlama klub untuk trofi utama sejak 1983 dan mungkin mengantarkan era baru di klub.
“Ini adalah campuran dari semua emosi. Sangat besar bagi kami untuk terlibat dalam jenis permainan ini. itu adalah sesuatu yang kami lewatkan sebagai klub,” kata Rashford.
Bagi Newcastle, itu lebih mengecewakan di Wembley karena sekarang telah kalah dalam sembilan pertandingan terakhirnya di stadion, sebuah rekor yang dimulai pada final Piala FA 1974, memperpanjang rekor kekalahan terlama yang pernah dialami oleh klub di liga. (azi/fau)