Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

McDonald’s Abaikan Ratusan Tuduhan Pelecehan dan Diskriminasi Stafnya

McDonald’s Abaikan Ratusan Tuduhan Pelecehan dan Diskriminasi Stafnya
Ilustrasi ruko McDonald’s. (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

Permintaan Maaf McDonald’s

McDonald’s Abaikan Ratusan Tuduhan Pelecehan dan Diskriminasi Stafnya
Aksi demo yang dilakukan di luar restoran McDonald’s dekat Times Square, setelah perusahaan mengabaikan tuduhan serius mengenai pelecehan seksual, pada tahun 2016. (Sumber: Getty Images/Spencer Platt via FORTUNE)

Atas kumpulan tuduhan dan publikasi yang dilakukan oleh BBC, bos McDonald’s meminta maaf kepada lebih dari 100 pekerja, dulu dan sekarang.

Permintaan maaf ini diberikan atas pengalaman korban-korban tersebut dari perlakuan rasisme, intimidasi, hingga pelecehan seksual yang mereka alami.

Alistair Macrow, kepala eksekutif dari perusahaan tersebut, cabang Britania Raya dan Irlandia, mengaku bahwa perusahaan telah “gagal” dalam beberapa kasus.

McDonald’s gagal karena baru berbicara dengan puluhan pekerja sudah lewat empat tahun setelah sebanyak 1.000 laporan dilaporkan oleh pekerja wanita.

Selain itu, kegagalan yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah bahwa manajer gagal menindaklanjuti beberapa keluhan.

Belum lagi, bagi karyawan yang dituduh, mereka hanya dipindahkan ke lokasi McDonald’s yang lain, bukannya dipecat.

McDonald’s: Tempat Kerja yang Aman & Terhormat

Tentu saja semua perusahaan akan berusaha untuk menciptakan karakter publik yang baik.

Seperti McDonald’s, yang dilansir dari situs webnya, mengatakan bahwa mereka merupakan perusahaan yang “berkomitmen untuk memprioritaskan keselamatan di semua kantor”.

McDonald’s kini memiliki  kemajuan terbarunya untuk mendukung penambahan sumber daya yang ada, dibarengi dengan kemajuan.

Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk kemajuan tersebut adalah dengan mengembangkan dan melokalkan kebijakannya, yang dituju untuk kru dan manajer.

Hal ini dilakukan untuk memitigasi dan membantu pencegahan terjadinya pelecehan, diskriminasi, pembalasan, serta kekerasan.

Kemudian, perusahaan juga kini mewajibkan setiap restorannya untuk menyelesaikan survei umpan balik karyawan, setidaknya setiap tahun. (ala/fau)