Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Memperingati HAB ke-77, Kementerian Agama Dimeriahkan dengan Jalan Sehat dan Pembacaan Deklarasi

Memperingati hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 Kementerian Agama lakukan jalan santai dan pembacaan Deklarasi Damai Umat Beragama. (Sumber: Kemenag)

ANDALPOST.COM – Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 Kementerian Agama (Kemenag) dimeriahkan dengan kegiatan Jalan Sehat dengan tema Kerukunan dan Deklarasi Damai Umat Beragama.

Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Sabtu (14/1/2023) itu dihadiri oleh para aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di kementerian agama. 

Pada pelaksanaan HAB ke-77 ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh agama. Tokoh agama yang hadir diantaranya yaitu KH Aunullah A’la Habib (Islam), Pendeta Jimi MI Sormin (Kristen), Romo Agustinus Heri Wibowo (Katolik), Wisnu Bawa Tenaya (Hindu), Asun Gautama (Buddha), dan Xs. Budi Santoso Tanuwibowo (Khonghucu). 

Para tokoh penganut kepercayaan dan tokoh pemuda keagamaan juga meramaikan acara yang berlangsung di kementerian agama.

Beberapa diantaranya yakni ada Alissa Wahid, Sunanto (Ketua Pemuda Muhammadiyah), tokoh pemuda Katolik, Kristen, Konghucu, Buddha, dan Hindu.

Dari kalangan influencer, hadir antara lain Habib Husein Jakfar (Islam), Frans Nicholas (Kristen), Olga Lydia (Katolik), dan Cecilia (Khonghucu).

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menjadi orang yang membuka acara keagamaan yang diselenggarakan kemenag. Setalah dibuka, acara tersebut juga membacakan deklarasi damai umat beragama. 

Deklarasi Damai Umat Beragama tersebut dibacakan oleh tokoh agama Islam Habib Husein Ja’far Al Hadar. Pembacaan deklarasi ini diperhatikan oleh para hadirin yang hadir. 

“Hari ini saja dari memperingati Hari Amal Bakti Kementerian Agama. Kita akan melakukan jalan sehat kerukunan,” buka Ja’far. 

Kemudian Ja’far juga menerangkan pentingnya menjaga kerukunan di tengah perbedaan. Menurutnya, dengan kerukunan nantinya sesama pemeluk agama dapat bersama-sama menjalankan kebaikan. 

“Ditengah keberagaman dan perbedaan, kita harus membangun semangat kerukunan. Karena kita yang berbeda kalau tercerai berai itu jadi sampah, tapi kalau bersama-sama kita jadi alat pembersih sampah,” ungkapnya. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.