Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Mengenal Panic Attack dan Cara Mengatasinya

Salah satu gejala panic attack adalah detak jantung yang tinggi. (Sumber: HelpGuide)

ANDALPOST.COM – Dalam generasi Z ini, sudah tidak asing jika kita mengenal banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan mental.

Berbagai macam penyakit hingga istilah-istilah mengenai kesehatan mental mulai banyak dibicarakan, disebarkan, dan dipelajari.

Salah satunya adalah panic attack atau serangan panik. Apa itu?

Panic attack merupakan serangan perasaan kecemasan secara intens yang muncul secara tiba-tiba.

Serangan ini memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat secara fisik seperti gemetar, merasa bingung atau hilang fokus, pusing, detak jantung tinggi, mulut kering, sesak napas, berkeringat, dan mual. 

Munculnya gejala-gejala ini memanglah tidak berbahaya, tetapi seringkali sangat menakutkan bagi para pengidapnya. 

Panic Attack Terjadi Selama 5 Menit Hingga 30 Menit

Paul Salkovskis, seorang profesor dari Clinical Psychology and Applied Science di University of Oxford mengatakan bahwa, 

“Serangan panik akan selalu berlalu dan gejala-gejala yang muncul bukanlah suatu tanda bahwa suatu hal yang berbahaya akan terjadi,” katanya.

Ia juga melanjutkan, “Katakan pada dirimu bahwa gejala yang kamu alami adalah hasil dari rasa cemas,” lanjutnya.

Salkovskis juga mengatakan bahwa jika kita memiliki serangan panik, carilah sesuatu yang dapat mendistraksi kita. 

“Cobalah untuk terus melakukan sesuatu, ini merupakan hal penting yang harus terus dilakukan untuk menghadapi situasi seperti ini hingga rasa cemas mereda,” jelasnya.

Beberapa Cara Untuk Menghentikan Panic Attack

Cara pertama yang dapat dilakukan adalah tentunya mengontrol napas kita. Munculnya hiperventilasi atau pernapasan yang cepat merupakan hal yang normal ketika kita mengalami serangan panik. Maka itu, kita perlu berupaya untuk mengontrol napas kita.

Jika kita dapat mengontrol pernapasan kita, kecenderungan untuk dapat mengalami hiperventilasi akan rendah. Hal ini juga akan mengurangi parahnya atau meningkatnya gejala-gejala panic attack itu sendiri. 

Konsentrasikan diri kita terhadap alur pernapasan yang dalam melalui hidung. Rasakan suhu udara yang pelan-pelan memasuki dada dan perut kita. Kemudian, buanglah napas secara perlahan melalui mulut, dan rasakan keluarnya udara yang keluar dari tubuh kita. 

Cara kedua yang unik adalah membuat diri kita sadar dan ingat bahwa kita hanyalah mengalami serangan panik, bukan serangan jantung. 

Memiliki kesadaran ini sangatlah penting, karena secara langsung kita akan memberi sinyal ke otak bahwa apa yang kita alami ini hanyalah sementara, dan pada akhirnya, kita akan baik-baik saja. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.