Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Mengenal Rabies, Penyakit yang Dialami Bocah di Sikki

Mengenal Rabies, Penyakit yang Dialami Bocah di Sikki_1
Salah satu cara penularan rabies yaitu gigitan ke bagian tubuh manusia. (The Andal Post/Aini)

Mengenal Rabies

Terkadang, kedekatan manusia dan hewan membuat alam sadar manusia tidak menganggap hewan-hewan peliharaan sebagai sebuah ancaman. Padahal, hewan yang dipelihara, diberi makan setiap hari juga bisa membahayakan jiwa.

Salah satu penyakit yang bisa menyebabkan manusia meninggal dari hewan peliharaan ialah rabies. 

Dilansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), rabies merupakan penyakit menular akut yang menyerang sistem saraf pada manusia. Serta hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies.

Lalu ditularkan melalui saliva hewan penderita rabies melalui gigitan atau luka terbuka. Penyakit ini bersifat fatal, biasanya berakhir dengan kematian.

Rabies telah menyebar luas secara global di semua benua di dunia kecuali Antartika. Lebih dari 95% kematian pada manusia terjadi di Asia dan Afrika. Hampir 99% kasus kematian rabies pada manusia ditularkan oleh anjing. 

Gejala rabies biasanya muncul 3 hingga 12 minggu setelah kontak langsung dengan hewan terinfeksi. Di awal setelah kontak langsung, korban akan merasakan peningkatan suhu tubuh, sakit kepala, tidak enak badan. Serta rasa kurang nyaman di sekitar lokasi gigitan. 

Beberapa hari kemudian, gejala lain akan muncul seperti kebingungan, halusinasi, produksi air liur yang banyak, kejang otot. Kesulitan menelan dan bernapas, serta ketidakmampuan untuk bergerak. 

Sedangkan gejala ketakutan air yang dialami oleh bocah di Sikki ialah reaksi tahap lanjut dari infeksi Rabies. 

Ini terjadi karena efek langsung dari virus rabies pada sistem saraf pusat, yang mempengaruhi otot-otot tenggorokan dan lidah. Hal itu menyebabkan kesulitan menelan dan reaksi takut saat terpapar air atau saat mencoba minum. (paa/ads)