Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Menjelang Beroperasi, LRT Justru Dikritik Karena Salah Desain

Penampakan jembatan LRT yang disebut salah desain Sumber: detikFinance

Menurut Tiko, sudut kemiringan tikungan tersebut seharusnya dibuat lebih lebar. Sehingga LRT tidak perlu menurunkan kecepatannya ketika melewati jalanan tersebut. 

“Jadi sekarang kalau belok harus pelan sekali, karena harusnya itu lebih lebar tikungannya. Kalau tikungannya lebih lebar, dia bisa belok sambil speed up. Tapi karena tikungannya sekarang sudah terlanjur dibikin sempit, mau enggak mau keretanya harus jalan hanya 20 km per jam, pelan banget,” papar Tiko.

Usai kesaksian Tiko tersebut, media langsung ramai mengingat dana yang dikeluarkan negara untuk proyek tersebut tidaklah sedikit. 

Diketahui, LRT Jabodebek tahap 1, dengan struktur melayang sepanjang 44,43 km menelan biaya pembangunannya mencapai Rp22,8 triliun. 

Tanggapan Pemerintah

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah yang kena senggol dari kritik keras Tiko tersebut langsung menanggapinya. Kementerian Perhubungan mengatakan bakal mengundang konsultan untuk membahas proyek LRT tersebut. 

Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, selama ini pembangunan LRT telah dilakukan secara hati-hati. Banyak aspek yang dipertimbangkan dalam pembangunannya termasuk keselamatan dan juga desain perencanaan. 

Jembatan yang dikritik tersebut ialah jembatan hasil rancangan anak bangsa Indonesia. Tim ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dikomandani Arvilla Delitriana menjadi otak dari desain jalur LRT tersebut.

Jika menilik sejarah dari pemilihan desain tersebut gagasan mengenai jembatan lengkung tersebut sebenarnya sudah sempat diragukan oleh PT Adhi Karya sebagai penggarap proyek. 

Bahkan perusahaan konsultan asal Prancis, Systra juga sempat menganggap sebelah mata desain tersebut. 

Namun saat itu, Arvilla selaku arsitek dari proyek tersebut menjelaskan keyakinannya bahwa berdasarkan pengalamannya selama ini, ia yakin bisa mendesain struktur tersebut. 

Di tengah kekeruhan mengenai desain LRT tersebut, Presiden Joko Widodo angkat bicara.

Menurut Jokowi, proyek ini merupakan proyek karya anak bangsa yang sejak perencanaan hingga eksekusinya dikerjakan mandiri. Sehingga kesalahan yang muncul harus bisa dimaklumi. 

“LRT ini yang pertama kali kita kerjakan. Jadi kalau ada koreksi, ada yang perlu dievaluasi, ada yang perlu diperbaiki ya kita perbaiki,” kata Jokowi saat menjajal LRT Jabodebek, Kamis (3/8/2023). (paa/ads)