“Mengenai Myanmar, posisi Indonesia konsisten karena ini sudah merupakan keputusan para para leaders ASEAN untuk tetap mengimplementasikan lima poin konsensus.”
“Kita ingin implementasinya jadi platform atau mekanisme utama dari ASEAN untuk berkontribusi dan membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya,” Retno menjelaskan.
Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa yang dapat menolong Myanmar keluar dari krisis adalah bangsa Myanmar sendiri. ASEAN siap membantu dengan pendekatan implementasi lima poin Konsensusnya.
“Kita selalu sampaikan pesan kepada junta militer bahwa implementasi lima poin konsensus adalah satu-satunya pendekatan untuk membantu Myanmar.”
“Unfortunately, sampai sekarang belum ada kemajuan yang signifikan. Kita akan berusaha terus mencoba mengajak semua pihak yang ada di Myanmar untuk implementasikan konsensus tersebut,” lanjutnya.
Terlepas dari itu, Retno menegaskan bahwa prioritas dari Keketuaan Indonesia adalah mempercepat proses building community sebagai kepentingan rakyat untuk terus maju. (lth/fau)