Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Menunggu Sanksi Budiman Sudjatmiko, Mundur atau Dipecat?

Sekjen PDIP hasto Kristyanto yang siap berikan sanksi ke Budiman Sudjatmiko/arsip PDIP

ANDALPOST.COM — Politikus sekaligus mantan aktivis 98, Budiman Sudjatmiko nasibnya sedang berada di ujung tanduk sebagai kader dari PDI Perjuangan.

Hal ini mengacu kepada sikap Budiman Sudjatmiko yang secara terang-terangan memberikan deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal Capres untuk Pemilu 2024 mendatang.

Padahal Budiman masih berstatus sebagai kader dari PDIP yang harusnya mendukung pencalonan Ganjar Pranowo.

Akan tetapi pada Jumat (18/8/2023) lalu, di Marina Convention Semarang Budiman memberikan deklarasi dukungannya di depan para relawan Prabowo. Oleh karena itu, sanksi dari internal PDIP menanti Budiman.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, jika Budiman bakal mendapat sanksi pada Minggu, (20/8/2023).

Hasto menyayangkan sikap yang dilakukan oleh Budiman. Sekjen Banteng Merah itu mengatakan bahwa ini adalah upaya dari kubu pro-Prabowo untuk melakukan pembajakan.

Upaya ini semata-mata adalah untuk menggembosi kekuatan dari PDIP terutama Ganjar Pranowo. Ia menilai jika Gerindra tidak percaya diri mampu mengalahkan PDIP di kontestasi pilpres mendatang.

“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera,” kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, seperti dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2023).

Cambuk bagi PDIP

Kendati demikian, Hasto tidak khawatir ini karena upaya tersebut justru menjadi cambuk bagi kader PDIP lain untuk semakin solid.

“Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo. Sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan,” lanjut Hasto.

Sebagai contoh, Hasto mengungkit Pemilu edisi sebelumnya pada 2019 silam. Kala itu Gerindra mencoba menyusup ke Solo yang notabene adalah kandang Banteng. Akan tetapi hal ini justru direspon oleh militansi PDIP sebagai motivasi untuk semakin kokoh memenangkan Joko Widodo.

“Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan, apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah. Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Perjuangan,” kata Hasto.

Oleh karena itu, Hasto menegaskan jika saat ini hanya tinggal menunggu sanksi yang akan diumumkan oleh internal Partai kepada Budiman.

Nantinya sanksi tersebut akan berupa disiplin tegas yang bakalan diumumkan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watabun. Kemungkinan terburuk yang akan diterima Budiman adalah dikeluarkannya ia dari PDIP.

“Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan,” kata Hasto.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.