Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Meta Bubarkan Tim AI yang Bertanggung Jawab di Tengah Perombakan Seluruh Perusahaan

Ilustrasi Meta dan AI (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

ANDALPOSTZ.COM — Meta Platforms telah membubarkan tim AI yang Bertanggung Jawab dan menugaskan kembali anggotanya ke berbagai grup lain dalam organisasi tersebut. Keputusan ini merupakan bagian dari inisiatif restrukturisasi yang lebih luas yang melibatkan tim kecerdasan buatan perusahaan. 

Berbagai laporan menunjukkan bahwa sebagian besar tim AI yang Bertanggung Jawab yang dibongkar akan diintegrasikan ke dalam tim pengembangan produk AI Generatif. 

Di mana fokus utamanya adalah menciptakan produk yang meniru bahasa manusia dan pembuatan gambar.

Restrukturisasi ini juga melibatkan transisi beberapa anggota tim ke tim Infrastruktur AI, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem dan alat yang penting untuk membangun dan mengoperasikan produk AI.

Meta menegaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas perusahaan untuk memenuhi permintaan masa depan. Sekaligus mendekatkan stafnya pada pengembangan produk dan teknologi inti.

Meta Platforms menawarkan beragam portofolio produk AI, termasuk model bahasa “Llama 2” dan chatbot AI bernama Meta AI. Di mana ia mampu menghasilkan respons teks dan gambar seperti aslinya.

Perusahaan ini secara konsisten menekankan komitmennya terhadap pengembangan AI yang bertanggung jawab, dengan mendedikasikan satu halaman untuk menguraikan “pilar AI yang bertanggung jawab”. Mencakup akuntabilitas, transparansi, keselamatan, privasi, dan banyak lagi.

“Kami terus memprioritaskan dan berinvestasi dalam pengembangan AI yang aman dan bertanggung jawab dan perubahan ini akan memungkinkan kami melakukan skala yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan masa depan kami,” kata juru bicara Meta pada Minggu (19/11/2023).

Tantangan yang Dihadapi oleh Meta

Ilustrasi Meta dan AI Sumber: Multiplatform AI News

Namun, perusahaan ini menghadapi tantangan dengan sistem otomatis pada platform sosialnya.

Seperti masalah terjemahan Facebook yang menyebabkan penangkapan palsu, pembuatan gambar yang bias dalam pembuatan stiker AI WhatsApp. Juga algoritme Instagram yang secara tidak sengaja membantu pengguna menemukan materi pelecehan seksual terhadap anak.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.