ANDALPOST.COM – Meta Platforms, perusahaan milik Mark Zuckerberg, diduga akan meluncurkan chatbot AI (kecerdasan buatan) miliknya dengan esensi ‘kepribadian’ atau karakter tersendiri yang berbeda-beda, Selasa (01/08/2023).
Diketahui, melalui laporan Financial Times, pihak perusahaan itu. Berencana, akan mengumumkan terkait peluncuran chatbot tersebut pada bulan September mendatang.
Chatbot AI dengan ’kepribadian’ ini dirancang untuk memberikan suatu chatbot AI sebuah karakter saat pengguna sedang melakukan percakapan.
Peluncuran chatbot AI ini, direncanakan akan diluncurkan untuk berbagai produk media sosial dari platform Meta. Yakni, seperti Instagram dan Facebook.
Chatbot AI dengan Kepribadian
Seperti yang diketahui, pada saat ini banyak chatbot AI yang dimiliki oleh berbagai perusahaan teknologi, contohnya seperti ChatGPT dan Bard.
Chatbot yang ada pada situs atau web yang tersedia, mungkin dapat dilihat sebagai chatbot yang ‘kaku’ dan tidak memiliki kepribadian yang membuat para pengguna tertarik.
Alhasil, dengan adanya chatbot AI dengan suatu “persona” (peran atau karakter) yang diduga sedang dikembangkan oleh Meta. Pihak mereka (Meta) pun harap ciri-ciri chatbot tersebut dapat membantu menarik pengguna.
Meta sendiri, diketahui sedang merancang berbagai prototipe untuk chatbot mereka agar memiliki sifat ‘kemanusiaan’ ketika melakukan percakapan dengan pengguna.
Beberapa contoh kepribadian yang sudah diinformasikan, yakni ada chatbot yang dapat memberikan saran untuk pengguna terkait rencana liburan mereka. Melalui persona atau karakter seorang peselancar.
Selain itu, terdapat juga chatbot yang bercakap seperti karakter atau persona Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln.
Dengan itu, selain untuk menarik jumlah pengguna, dilaporkan bahwa chatbot dengan persona tersebut dapat menyediakan fungsi pencarian baru dan juga rekomendasi.
Berdasarkan informasi Financial Times, selain untuk mendorong interaksi dengan pengguna, chatbot tersebut juga dapat memiliki potensi mengumpulkan data pengguna.
Hal itu, ditujukan agar pihak Meta dapat lebih baik menargetkan penggunanya dengan konten dan iklan yang relevan. Alhasil, ini dapat menimbulkan kecemasan privasi atau pribadi untuk pengguna.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.