Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Meta Luncurkan Fitur Pengawasan Bagi Anak-Anak

Meta Luncurkan Fitur Pengawasan Bagi Anak-Anak
anak-anak yang dengan mudah mengakses internet Sumber: Family Education

ANDALPOST.COM – Raksasa media sosial Meta minggu ini memperkenalkan alat pengawasan orang tua yang baru. Meta bahkan berencana meluncurkan fitur ini di hampir semua aplikasi di bawah perusahaan tersebut. 

Pada Selasa (27/6/2023), Meta mengumumkan fitur baru untuk mendukung remaja dan keluarga. Tidak dipungkiri, saat ini manusia banyak menggunakan sosial media. Oleh karena itu, fitur ini membantu untuk mengatur waktu yang dihabiskan di aplikasinya. 

Perusahaan mengatakan akan membawa pengawasan orang tua ke Messenger. Sehingga, orang tua dapat melihat bagaimana remaja menghabiskan waktu mereka dan dengan siapa mereka berinteraksi di Messenger.

Dalam waktu dekat, fitur ini baru akan tersedia di Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Meski begitu, Meta terus mengusahakan agar fitur ini bisa diperluas ke seluruh negara di dunia dalam beberapa bulan mendatang.

Fitur Pengawasan Buatan Meta

Selain yang telah disebutkan di atas, fitur ini mempunyai tujuan utama yaitu meningkatkan kesadaran orang tua akan aktivitas anaknya di platform milik Meta. Khusus aplikasi Messenger, orang tua sekarang dapat melihat dan menerima pembaruan pada daftar kontak anak mereka dan memantau siapa yang melihat cerita apa pun yang diposkan oleh anak mereka.

Meta Luncurkan Fitur Pengawasan Bagi Anak-Anak
Meta, perusahaan yang membawahi Facebook, Whatsapp, hingga instagram Sumber: Forbes

Tidak hanya itu, di Instagram, Meta telah memperkenalkan pemberitahuan baru untuk mengingatkan orang tua jika anak mereka telah memblokir seseorang. Meski dikeluarkan oleh Meta, fitur ini tentunya harus disepakati oleh orang tua maupun anak. 

Namun, fitur ini juga bergantung pada keluarga yang terlibat. Contoh, anak-anak yang berada dalam sistem kesejahteraan anak dan tinggal di rumah kelompok mungkin tidak bisa merasakan fitur ini. Hal inilah yang dicemaskan oleh para ahli.

“Pendekatan keselamatan yang menempatkan tanggung jawab pada orang tua dan wali tidak cukup dengan sendirinya. Banyak anak muda mungkin tidak dapat berbicara dengan orang tua tentang masalah online, terutama anak-anak dalam pengasuhan, ”kata Rani Govender, petugas kebijakan online keselamatan anak senior di National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC) 

Menurut Govender, fitur ini akan menjadi sia-sia jika para orang tua tidak melakukan pengawasan yang konsisten. Orang tua yang sibuk dan tidak punya waktu mungkin akan merasa aman dengan fitur ini. Namun bisa saja di kemudian hari ini menjadi bumerang untuk orang tua. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.