Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Mindless Scrolling Akibat Pemakaian Media Sosial yang Berlebihan

Ilustrasi mindless scrolling. (Sumber: Unsplash)

Attention Span dan Mindless Scrolling

Dengan ini, mengonsumsi informasi dengan durasi yang pendek secara terus menerus, dapat mengakibatkan ‘rentang perhatian’ atau attention span yang rendah. Attention span ini merupakan kemampuan kita untuk fokus akan suatu hal, dalam jangka waktu tertentu.

Dengan TikTok, kita telah terbiasa untuk mengonsumsi banyak informasi secara cepat, sehingga kita cepat bosan dan bahkan tidak dapat fokus ketika harus memperoleh informasi dengan jangka waktu yang lebih lama.

Kumpulan logo media sosial. (Sumber: Unsplash)

Dapat disimpulkan, bahwa TikTok memberikan efek dopamin ke otak kita. Otak kita secara terus menerus diberikan stimulus untuk terus mengulang aktivitas perolehan informasi ini.

Pada satu titik, kita bahkan tidak sadar lagi kalau kita sedang melakukan hal ini.

Kegiatan ini disebut dengan mindless scrolling. Situasi di mana ketika otak kita sudah terlalu sering diberikan stimulus dopamin.

Kita akan terus-terusan mencari kepuasan secara instan, yang kemudian berakibat kepada kita susah untuk merasa benar-benar puas. 

Akibatnya, ketika kita melakukan mindless scrolling, kita sudah tidak lagi memperhatikan apa yang kita tonton.

Pada dasarnya, hampir sudah tidak ada lagi hal-hal yang dapat memberikan kita rasa puas, karena efek dopamin tersebut. 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Memiliki rentang perhatian yang rendah pastinya sangat berpengaruh kepada kehidupan sehari-hari, khususnya dalam melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus yang baik. 

Detoks dopamin merupakan istilah yang dikenal sekitar 3-4 tahun yang lalu, ketika orang-orang mulai sadar akan efek negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan.

kegiatan mengurangi konsumsi hal-hal yang dapat merilis hormon dopamin kita, sehingga kita tidak lagi melakukan mindless scrolling.

Hal tersebut juga dapat menghasilkan kemampuan rentang perhatian yang baik, dan perasaan yang dapat buat puas, bahkan dari hal-hal kecil. 

Akhirnya, kita dapat melakukan ini dengan cara membatasi penggunaan media sosial. Dimulai dari dengan mengonsumsi informasi dengan rentang waktu yang lebih lambat.

Di Antara lain, seperti membaca berita, menonton video dengan durasi yang lebih panjang, dan membaca buku. (ala/adk)