ANDALPOST.COM – Sebagai seorang penjelajah luar angkasa, tentunya sangat penting untuk memenuhi kebutuhan setiap awak yang menelusuri orbit yang jauh dari bumi.
Salah satu kebutuhan dasar tersebut, tentunya air minum yang merupakan komponen yang sangat penting bagi seorang manusia untuk dikonsumsi.
Melihat hal tersebut, National Aeronautics and Space Administration atau yang akrab disebut NASA, melakukan pengembangan dalam sistem pendukung kehidupan.
Khusunya, yang dapat mengregenerasi pemulihan air untuk dikonsumsi oleh para crew yang bertugas. Ini diungkapkan pada tanggal 21 Juni yang lalu oleh NASA.
Alhasil, dalam pemulihan yang dilakukan pengujian di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Mereka mengetahui, bahwa proses regenerasi berupa makanan, udara, dan air bisa dipulihkan sebanyak 98%.
Dengan itu, NASA menyebutkan bahwa komponen Environmental Control and Life Support System (ECLSS) stasiun ruang angkasa. Baru-baru ini, menunjukkan bahwa ia dapat mencapai tujuan yang signifikan tersebut.
Sistem Pemulihan Air
Sejatinya, ECLSS dalam penjelasan publikasi NASA pada 21 Juni lalu, menjelaskan bahwa ECLESS tersebut merupakan kombinasi perangkat keras yang mencakup Sistem Pemulihan Air.
Alhasil, sistem ini, mengumpulkan air limbah dan mengirimkannya ke Water Processor Assembly (WPA), yang menghasilkan air minum.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada salah satu komponen khusus yang dapat mendukung, dan juga dijelaskan oleh NASA.
Yakni, menggunakan penurun kelembaban canggih untuk menangkap kelembaban yang dilepaskan ke udara kabin, serta dari napas dan keringat kru.
Dalam meneliti hal tersebut, terdapat subsistem lainnya yaitu, Urine Processor Assembly (UPA) yang melakukan pemulihan air dari urin menjadi air minum.
Lalu, penjelasan lanjutan mengenai perubahan air urin tersebut, dilakukan oleh UPA melalui proses distilasi atau penyulingan air urin yang dikumpulkan.
Yang di mana dari proses distilasi tersebut, nantinya akan menghasilkan air dan air garam urin yang masih mengandung air yang dapat digunakan kembali.
Berikutnya, Brine Processor Assembly (BPA) yang dikembangkan untuk mengekstrak air limbah yang tersisa ini, telah ditempatkan di stasiun luar angkasa. Alhasil, sebagai demonstrasi operasinya dalam microgravity.
Dari hasil penemuan BPA, ketika selesai melakukan pengekstrakan, setiap jenis air yang akan diubah untuk tujuan konsumsi.
NASA sendiri, menemukan bahwa BPA membantu sistem mencapai tujuan pemulihan air 98%.
Tanggapan Pengelola ECLSS (NASA)
Christopher Brown, yang merupakan awak bagian dari tim di Johnson Space Center, dan yang mengelola sistem pendukung kehidupan di stasiun luar angkasa. Memberikan pernyataannya, terkait sistem ini.
“Ini adalah langkah maju yang sangat penting dalam evolusi sistem pendukung kehidupan,” ujar Christopher.
Selain Christopher, manajer subsistem air ECLSS, yakni Jill Williamson juga memberikan tanggapannya.
“Sebelum BPA, total pemulihan air kami adalah antara 93 dan 94% secara keseluruhan,” kata Jill.
“Kami sekarang, telah menunjukkan bahwa kami dapat mencapai pemulihan air total sebesar 98%, berkat pengolah air asin,” tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.