ANDALPOST.COM – Norwegia mendesak perusahaan tempat mereka berinvestasi untuk terlibat dengan kecerdasan buatan sebagai cara untuk mendorong keuntungan, tetapi melakukannya secara bertanggung jawab, Selasa (15/08/2023).
Dengan catatan tersebut, Norwegia merupakan satu-satunya investor pasar saham terbesar di dunia, yang memiliki dana sebesar US$1,4 triliun.
CEO Fund Nicolai Tangen mengatakan sangat penting bagi semua perusahaan dalam portofolionya untuk terlibat dengan AI.
Alasannya adalah, hal itu “berpotensi menjadi pendorong besar untuk produktivitas dan efisiensi” yang menjadi alat bisnis sehari-hari seperti daya, komputer, atau internet.
“Kami tentu berharap mereka menggunakan AI untuk keuntungan bisnis sebaik mungkin,
kata Tangen dalam sebuah wawancara.
“AI adalah peluang besar bagi perusahaan dan masyarakat, tetapi kami perlu memastikan bahwa AI digunakan dengan cara yang benar,” tambahnya menjelaskan.
Tangen mengatakan sebuah perusahaan yang tidak akan terlibat dengan AI “akan mendiskualifikasi diri mereka sendiri sebagai orang bodoh.”
Investasi Norwegia
Dana dari Norwegia tersebut diinvestasikan di 9.200 perusahaan di seluruh dunia, yang menetapkan ekspektasi pada berbagai masalah, mulai dari hak anak hingga perubahan iklim.
Dokumen terbarunya, yang akan diterbitkan Rabu (16/08/2023), adalah tentang minat konsumen, dengan fokus utama pada AI.
Ketika berbicara dengan perusahaan tentang AI yang bertanggung jawab, dana tersebut akan berkonsentrasi terutama pada sektor kesehatan, keuangan, dan teknologi besar. Sehingga, penggunaan teknologi mereka akan berdampak sangat kuat pada konsumen.
Perusahaan harus dapat menjelaskan mengapa mereka mengembangkan sistem AI tertentu dan bagaimana mereka dirancang, dilatih, dan diuji. Lalu, harus ada juga pengawasan dan kontrol manusia yang efektif.
Artinya, “orang (yang) terpengaruh oleh hasil dapat benar-benar kembali ke perusahaan dan bertanya ‘bagaimana cara kerja algoritma Anda? Mengapa saya tidak mendapatkan pinjaman?’”, kata Carine Smith Ihenacho, kepala tata kelola dana dan petugas kepatuhan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.