ANDALPOST.COM – Penggunaan beberapa obat obesitas dan diabetes semakin marak dijual di pasaran dalam penggunaanya, khususnya di kawasan Eropa.
Akan tetapi, belakangan ini penggunaan obat tersebut memberikan beberapa pengaruh atau efek yang dilihat tidak lazim kepada setiap konsumen.
Beberapa konsumen dilaporkan, memiliki gejala untuk melakukan bunuh diri setelah mengkonsumsi obat-obatan tersebut.
Melihat hal tersebut, Badan Obat-Obatan Eropa (European Medicines Agency), mengatakan bahwa pihak mereka akan kembali mengkaji dan mengevaluasi obat-obatan, Senin (10/07/2023).
Pengkajian tersebut dilakukan terhadap obat-obatan yang digunakan untuk obesitas dan diabetes, serta hubungannya terhadap pada perilaku bunuh diri.
Badan Obat-obatan Eropa bersama dengan tim komite yang bernama PRAC, menjelaskan bahwa mereka sedang mengevaluasi risiko pikiran untuk bunuh diri. Kemudian juga, pikiran untuk menyakiti diri sendiri pada pasien yang menggunakan kandungan obat semaglutide – atau liraglutide – untuk menurunkan berat badan.
“Peninjauan sedang dilakukan dalam konteks prosedur sinyal yang diangkat oleh Badan Obat Islandia menyusul tiga laporan kasus,” jelas pihak EMA dalam sebuah pernyataan.
“Sinyal adalah informasi tentang efek samping baru atau yang diketahui yang berpotensi disebabkan oleh obat dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut,” tambah badan tersebut.
Obat Diabetes dan Obesitas
Terdapat beberapa obat yang diterangkan dalam pernyataan EMA. Yakni, Saxenda dan Ozempic, menjadi obat-obatan yang mendorong perilaku bunuh diri setelah dikonsumsi.
Saxenda sendiri merupakan sebuah obat yang berguna untuk menurunkan berat badan serta mencegah obesitas.
Jenis obat seperti ini sama dengan obat lainnya seperti Wegovy.
Yaitu dimana, kedua jenis obat yang membantu menurunkan berat badan dengan diet konsisten tersebut, semaglutide dan liraglutide, memiliki perizinan mereka sendiri.
Sementara, salah satu obat diabetes yang belakangan ini juga ramai digunakan untuk menurunkan berat badan adalah Ozempic.
Ozempic sendiri merupakan obat yang digunakan bagi para pengidap diabetes fase dua dengan bahan aktif semaglutide. Akan tetapi, beberapa masyarakat menggunakan obat ini untuk menurunkan berat badan.
Diketahui, bahwa semua obat tersebut adalah produksi dari sebuah perusahaan Denmark yang bernama Novo Nordisk.
Sudah terdapat beberapa laporan yang masuk terkait kemunculan kasus bunuh diri ketika mengkonsumsi obat-obatan tersebut.
Namun, nyatanya masih belum diketahui pasti bahwa obat-obatan tersebut adalah penyebab utamanya.
“Perilaku bunuh diri saat ini tidak terdaftar sebagai efek samping dalam informasi produk UE dari obat-obatan ini,” kata EMA.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.